Kontes ternak yang digelar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak-Keswan) Kabupaten Situbondo beberapa hari yang lalu menuai sorotan miring dari LSM Gempur Situbondo, Kamis (9/8). Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Peduli Urusan Rakyat (LSM Gempur) yang dikomandani MA Junaidi itu menilai pelaksanaan kontes ternak yang sudah berjalan 9 tahun itu berjalan stagnan. Artinya, kata Junaidi, tidak ada hasil yang istimewa dari pagelaran kontes yang menelan dana APBD kurang lebih Rp 1 miliar tersebut.
Di mata Junaidi, seharusnya Disnak-Keswan Kabupaten Situbondo yang kini dipimpin Aries Marhaento memiliki desain lomba kontes ternak yang berbeda dan dikemas dengan lebih luas. Namun yang berjalan, terang Jun -panggilan akrab Junaidi- justeru sebaliknya, model dan desain tidak berubah dari tahun pertama hingga tahun terakhir kali ini.
Termasuk juga lomba-lomba rangkaian dalam kontes ternak selalu bidang sama. “Seharusnya Disnak-Keswan Kabupaten Situbondo itu mendesain lebih modern dan cakupannya lebih luas. Ini penting karena anggaran yang disediakan pemerintah cukup besar,” tandas alumnus STKIP PGRI Situbondo itu.
Pria asli Jalan Basuki Rahmad, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo itu menambahkan, anggaran kontes ternak sebesar Rp 1 miliar harus dilaporkan secara transparan dan diketahui publik. Sebab, ungkap Junaidi, setahu dirinya pagu anggaran untuk hadiah para pemenang lomba kurang lebih 270 jutaan juga diambil dari anggaran tersebut.
Jadi, beber Junaidi lagi, sisanya sebesar Rp 700 jutaan harus diperjelas penggunaannya. “Jangan sampai nanti muncul laporan yang tidak jelas. Kalau terbukti ada yang tidak beres saya tidak segan-segan untuk melaporkan ke aparat penegak hukum,” papar Junaidi.
Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kabupaten Situbondo Aries Marhaento, ketika dikonfirmasi membenarkan besaran dana pagelaran kontes ternak tahun 2018 kurang lebih Rp 1 miliar. Penggunaan dana itu, tutur mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo itu, dianggarkan untuk pemberian hadiah kepada para juara, kegiatan sarasehan, kegiatan gema termisu, dan kegiatan fashion ternak yang tercatat baru ada di Jawa Timur.
“Khusus untuk lomba fashion ternak selama ini belum pernah diadakan di Provinsi Jatim dan baru Kabupaten Situbondo yang sukses menggelar lomba tahun 2018 ini. Dalam event ini, yang dinilai soal keterampilan dan kekhasan dari peserta kontes,” aku Aries.