Bantu Mbah Ngateni, Dinas Sosial Kabupaten Lamongan Takut Disemprit BPK

830

Derita Mbah Ngateni (80) yang puluhan tahun tinggal sebatang kara di Desa Centini, Kecamatan Laren akhirnya direspon Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Lamongan, M. Kamil.

Kamil menjelaskan, pemda ingin membantu janda tua miskin itu, agar mendapat bantuan selayaknya warga miskin lainnya.

Kamil mengklaim pihaknya sudah mendatangi rumah wanita tua yang selama ini bertahan hidup dari hasil penjualan tape. “Dinsos sudah berkunjung ke rumah nenek itu,” kata Kamil kepada Surya, Senin (28/10).

Yang selama ini membuat Mbah Ngateni bisa bertahan hidup adalah kepedulian para tetangga dan pedagang yang menjualkan tape buatan janda tua itu.

Tetapi bantuan dari Pemkab Lamongan tidak bisa diberikan karena terbentur data kependudukan.

Sejak ikut suaminya pindah dari Tuban ke Lamongan puluhan tahun silam, ia tak pernah mengurus administrasi kependudukan.

Solusinya, dinsos meminta perangkat desa dan kecamatan menyelesaikan surat kependudukan Mbah Ngateni.

Camat Laren, Na’im diminta mengurus kepindahan kependudukannya. “Itu mungkin dilakukan dengan bantuan perangkat desa dan kecamatan,” kata Kamil.

Perangkat desa bisa berkoordinasi dengan daerah asalnya di Tuban. “Karena bantuan pusat atau daerah hanya bisa diberikan kepada orang yang masuk validasi basis data terpadu atau BDT,” ungkap Kamil.

Dinsos tidak bisa memberi bantuan untuk orang miskin yang tidak masuk BDT. “Kalau ditemukan BPK, saya disalahkan,” sergahnya.

Kamil yakin persoalan itu bisa diselesaikan, karena pemkab sekarang melaksanakan verifikasi faktual data BDT kemiskinan untuk orang-orang miskin.

Desa melalui musyawarah desa dan kelurahan diminta memasukkan orang miskin masuk BDT.

[Selengkapnya …]