Korupsi Terakhir Belum Tuntas, Pemkot Madiun Kembali Laptonisasi Sekolah

711

Pengadaan laptop atau laptopisasi untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), sudah kembali direncanakan Pemkot Madiun di tengah mandeknya kasus penyelidikan korupsi atas program yang sama pada 2016 dan 2017 silam.

Bahkan untuk pengadaan laptop itu, pemkot menganggarkan Rp 40 miliar dengan dana Tahun Anggaran 2020.

Wali Kota Madiun, Maidi menjelaskan bahwa pengadaan laptop tersebut diperuntukkan bagi siswa SD dan SMP.

“Rencananya pada 2020, ada pengadaan laptop dengan anggaran Rp 40 miliar sekian. Masih kita bahas,” kata Maidi usai menghadiri acara sosialisasi Bantuan Sarana Pendidikan bagi Siswa di Hotel Aston, Rabu (11/9).

Seperti diketahui, sebelumnya kasus dugaan korupsi terkait pengadaan laptop juga masih mengganjal. Polisi sudah memeriksa 56 orang saksi atas program pengadaan komputer oleh Dinas Pendidikan Kota Madiun untuk 14 SMP pada 2016 dengan nilai Rp 11 miliar.

Juga laptopisasi untuk 56 SDN di Kota Madiun pada 2017, dengan nilai anggaran sekitar Rp 16 miliar. Namun sampai sekarang, sejauh mana perkembangan kasus itu, belum menemui titik terang meski kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan. Polisi juga belum menetapkan tersangka.

Maidi mengatakan, pengadaan laptop tahap pertama akan diprioritaskan untuk siswa SD kelas VI dan SMP kelas IX. Nantinya para siswa bisa menggunakan laptop gratis dengan sistem pinjam pakai. Dan program ini merupakan bagian dari lima program prioritas Maidi-Inda (Mada). Yakni Panca Karya untuk mewujudkan Kota Madiun menjadi Kota Pintar, Melayani, Membangun, Peduli, dan Terbuka.

“Kota Madiun sudah menjadi Smart City. Ngawi saja sudah membeli laptop untuk anak-anak. Diam-diam kita ketinggalan,” tambah mantan Sekda Kota Madiun ini.

[Selengkapnya …]