Lantai SDN Rungkut Kidul I Ambles Setelah Pembangunan Tahap I dan II

1288

Pembangunan gedung baru SDN Rungkut Kidul I di Kota Surabaya terus digarap. Namun, dari tiga tahap pembangunan itu, terdapat kondisi yang mengkhawatirkan. Bangunan di lantai dasar tersebut ambles 7-10 sentimeter.

Dampaknya tidak terlihat jika diamati dari luar. Gedung pun terlihat normal. Baru terlihat jelas saat masuk ke area sekolah. Kondisi lantai dasar sisi timur menunjukkan kejanggalan. Selisih tinggi antara lantai dasar dan halaman sekolah 7-10 sentimeter. Kemiringannya sekitar 20 derajat. Meski begitu, siswa-siswi tetap beraktivitas seperti biasa.

Kepala SDN Rungkut Kidul I Sri Yuniati menyatakan, kondisi tersebut berlangsung sejak beberapa bulan lalu. Dia mengatakan sudah menggelar rapat dan menyampaikan kondisi itu kepada pemkot. “Saya kan baru aktif di SDN Rungkut Kidul I Januari. Ya, langsung dipanggil dan saya jelaskan masalah itu juga,” katanya.

Yuni, sapaan karibnya, menjelaskan, pembangunan gedung sekolah terdiri atas tiga tahap. Nah, lantai sekolah itu menurun sejak rampungnya pembangunan tahap pertama dan kedua. Awalnya, dampaknya tidak terlalu terasa.

Lama-kelamaan malah ambles. Beberapa guru bahkan sempat terpeleset dan jatuh. Belum lagi para siswa. Itu disebabkan kondisi lantai yang bergelombang.

Seksi Sarana dan Prasarana SDN Rungkut Kidul I Nurwahib menyatakan, pembangunan tahap ketiga tetap berjalan. Sebab, lantai yang ambles hanya berada di sisi timur. Sementara itu, pembangunan tahap ketiga berada di sisi barat.

“Melanjutkan yang sudah dibangun. Sebab, para siswa dibagi menjadi dua sif saat ini,” katanya. Selama ini belum ada keluhan dari wali murid. Namun, pihak sekolah tetap menyampaikan persoalan tersebut kepada dinas terkait.

Sebelumnya, lanjut dia, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CTKR) Surabaya sudah mendatangi lokasi. Tujuannya, memantau perkembangan pengerjaan seluruh tahap. Nanti, dicarikan solusinya.

Kabid Bangunan Gedung DPRKP CKTR Iman Krestian Kaharhandono menyatakan, penyebabnya bisa dilatarbelakangi berbagai faktor. Terutama kondisi pertanahan di Surabaya Timur yang tidak bagus. Banyak di antaranya bekas tambak yang diuruk.

“Fondasinya sudah dalam itu. Nanti perlu dicek dulu soal penyebab pastinya. Terutama teknis struktur tanahnya,” katanya. Secara struktur bangunan, kata Iman, dapat dipastikan masih aman.

[Selengkapnya …]