Pemkab Probolinggo Prioritaskan Peningkatan Jalan Karanganyar-Jatisari-Wonoasri

725

Pemkab Probolinggo menegaskan pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jalan tetap menjadi prioritas anggaran pada 2018. Pembangunan jalan dipiih untuk mendukung peningkatan perekonomian dan daya saing daerah.

“Jika akses jalan ke desa, ke sekolah, ke Puskesmas, dan ke sawah sudah baik, masyarakat memperoleh kemudahan untuk beraktivitas dan segala usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarganya Insya Allah menjadi lebih efisien,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono melalui Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Tutug Edi Utomo, Kamis (10/5).

Menurutnya, seluruh program dan kegiatan yang tertuang dalam APBD 2018 ini akan dilaksanakan dengan teliti sesuai perencanaannya, termasuk kegiatan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan sepanjang 112 km.

Tutug menerangkan, yang dimaksud dengan pembangunan jalan adalah kegiatan membangun jalan baru, peningkatan jalan adalah meningkatkan kondisi jalan dari makadam ke aspal/cor, sedangkan pemeliharaan jalan adalah kegiatan memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Prijono menambahkan sampai dengan 2017 lalu, dari total panjang jalan kabupaten sepanjang 785,815 km, kondisinya dalam keadaan baik sepanjang 667,920 km, kondisinya sedang sepanjang 69,975 km, kondisinya rusak sepanjang 32,967 km dan yang kondisinya rusak berat sepanjang 14,953 km. Karenanya, pada 2018 ini Pemkab Probolinggo telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 89.157.694.498 untuk beragam kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan.

“Ruas jalan Karanganyar – Jatisari – Wonoasri sepanjang 967,2 meter menjadi salah satu titik kegiatan peningkatan jalan pada 2018 ini,” katanya. Semula jalan makadam ini mengalami kerusakan dan akan ditingkatkan konstruksinya menjadi rigid beton dengan lebar 3,5 meter dengan perkiraan anggaran Rp 1,8 miliar.

Pertimbangan menggunakan konstruksi rigid beton karena kondisi jalan yang rusak parah dan tekstur tanah yang labil. Oleh karena itu diperlukan konstruksi jalan yang kuat menahan beban sebab jalan tersebut sering dilewati kendaraan angkutan dengan muatan berat. Ketika ditanya kapan waktu pelaksanaannya, Prijono mengatakan sedang proses pelelangan dan dalam waktu dekat sudah dimulai.

[Selengkapnya …]