Rancangan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2024 disahkan dalam rapat paripurna kemarin (7/8). Di dalam nota anggaran itu, pendapatan daerah ditargetkan mencapai Rp10,6 triliun. APBD 2024 diproyeksikan sebesar Rp10,8 triliun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya M. Ikhsan menilai, proyeksi tersebut sudah disusun secara seimbang. Target pendapatan dan belanja juga dianggap realistis dengan kondisi perekonomian. “Sudah sangat realistis,” kata Ikhsan setelah mengikuti rapat paripurna di DPRD Surabaya.
Ikhsan menepis anggapan bahwa proyeksi APBD tahun depan turun jika dibandingkan dengan tahun ini. Menurut dia, target APBD 2023 yang mencapai Rp11,3 triliun ditopang tingginya sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) 2022. ANggaran tak terserap itu dipatok Rp750 miliar. Namun, setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit, ditemukan silpa Rp157 miliar.
“Artinya, proyeksi APBD 2024 makin bagus. Kami ingin antara perencanaan dan realisasi bisa tercapai,” jelas Ikhsan.
Dia optimistis mampu mengerek target pendapatan lebih dari Rp10,6 triliun. Strateginya, pemkot akan memaksimalkan potensi pajak dan retribusi.