Malang, Surya – Pemkot Malang belum memenuhi janji pemberian subsidi untuk sopir angkutan kota (angkot). Sopir angkot pun demonstrasi untuk menagih janji tersebut, Selasa (1/8).
Pemkot mengungkapkan janji pemberian subsidi sebesar Rp 300.000 untuk sopir angkot pada Juli 2023. Subsidi tersebut merupakan bantuan dari Pemkot Malang atas kebijakan rekayasa lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan Heritage.
Sekretaris DPC Serikat Sopir Indonesia (SSI) Kota Malang, Khabibi mengatakan Pemkot berjanji akan memberikan dana bantuan tersebut pada 4 Agustus. “Kami akan berkumpul lagi pada 4 Agustus. Rencananya, pencairan bantuan pada tanggal itu,” ujar Khabibi.
Sopir angkot juga menuntut kejelasan konversi penumpang bus sekolah ke angkot. Sopir angkot menuntut konversi ini karena selama ini angkot tidak mendapat penumpang dari pelajar. Sesuai janji Wali Kota Malang, Sutiaji, penumpang bus sekolah akan dialihkan ke angkot. “Tapi sampai sekarang tidak ada penumpang dari pelajar. Makanya kami kesini untuk masalah itu. Konversi bus belum terjadi,” katanya.