Urai Kemacetan Taman Pelangi, Pemkot Pilih Bangun Underpass

58

Surabaya – Pemkot mulai mematangkan proyek mengurai kepadatan di seputaran bundaran Taman Pelangi. Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya condong memilih membangun underpass ketimbang FlyOver (FO).

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Lilik Arijanto menargetkan, dalam waktu dekat pembahasan feasibility study (FS) atau studi kelayakan rampung. “Jadi, nanti bisa ditentukan apakah anggarannya diajukan ke pusat atau di-mix, dibangun dengan APBD dan APBN,” terangnya.

Menurut Lilik, pihaknya lebih memilih membangun underpass. Sebab, dari hasil kajian sementara, jalan bawah tanah tidak merusak estetika kota dan mampu meningkatkan perkembangan kawasan.

Namun, pembangunan underpass juga memiliki tantangan. Pemkot harus mengalihkan aliran Sungai Kebon Agung. Dalam perencanaan yang dibuat, sungai itu akan dibelokkan setelah underpass. Tentu anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar. Namun, Lilik belum bisa memastikan berapa anggaran yang dibutuhkan. Sebagai gambaran, pembangunan underpass Jalan Mayjen Sungkono memerlukan dana Rp 72 miliar. “Kalau tetap flyover (FO), daerah itu tidak bisa berkembang maksimal. Memang dari sisi anggaran lebih murah, tapi secara estetika dan fungsi masih kurang. Karena itu, kok cenderungnya ke arah underpass,” paparnya.

Sumber : JawaPos