Warga Kabupaten Blitar Heran Plengsengan Kali Abab Ambrol

1051

Tidak ada hujan deras dan tak ada luapan air dari sungai, namun proyek plengsengan yang ada di Kali Abab, Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, mendadak ambrol, Sabtu (15/2) malam. Karuan, ambrolnya proyek senilai Rp 428 juta itu membuat warga setempat heran.

Selain tak diterjang luapan air kali, proyek itu baru selesai dikerjakan 31 Desember 2019. Plengsengan itu dibangun di dua sisi kali, dengan ketinggian masing-masing 3,5 meter. Memang, tak semuanya ambrol.

Yang ambrol itu, sisi kali sebelah timur sepanjang 10 meter dari panjang keseluruhan 25 meter. Sisi baratnya atau yang sepanjang 35 meter, aman. Katanya, itu bukan karena diterjang luapan air kali.

“Saat kejadian, tak hujan karena kami bersama warga lain, lagi memancing di lokasi itu. Air kali biasa-biasa saja, dan tak deras. Tepat tengah malam, plengsengan itu ambrol,” ujar Susilo (50), warga Lingkungan Ngegong, Kelurahan Gedok, Kecamatan Sananwetan.

Plengsengan yang ambrol berada di bawah dam Kali Abab, tepatnya di timur Jalan Madura, yang merupakan jalan pintas ke gedung DPRD Kabupaten Blitar. Plengsengan itu bukan untuk menahan luapan air kali, namun luapan air dari persawahan dan selokan dari perkampungan.

“Kami ya nggak tahu kejadiannya, apalagi penyebabnya. Yang tahu, ya warga yang suka memancing,” ujar Rahmat Wijaya, Ketua RT 02 RW 01, Desa Kuningan.

Ditanya siapa yang mengerjakan proyek itu, Rahmat mengaku tak tahu. Sesuai dengan papan namanya di lokasi, tertulis sebuah CV yang beralamatkan di Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro.

Rahmat sempat kecewa karena pernah diminta mencarikan tempat buat menampung material. Begitu proyek selesai, orangnya tak pamit. Sisa-sisa material proyek, dibiarkan berserakan, sehingga warga yang membersihkan.

Tahu ada proyek plengsengan ambrol, Ahmad Lazim, Kepala Inspektorat Pemkab Blitar, meminta agar rekanan yang mengerjakan proyek itu bertanggungjawab sebab masih tahap pemeliharaan.

Dinas Pekerjaan Umum (PU) sendiri sebaiknya bersikap tegas untuk meminta rekanan bertanggungjawab, supaya memperbaiki pekerjaannya lagi.

Sugianto, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Sugianto, menyesalkan atas kejadian itu. “Kami minta warga ikut mengawasi kalau ada proyek yang pengerjaannya tak bagus, laporkan ke kami,” pungkasnya.

[Selengkapnya …]