Jawa Pos
Anggaran untuk Pilwali Surabaya akhirnya cair kemarin (12/12). Dibutuhkan waktu berbulan-bulan bagi Bawaslu dan KPU Surabaya untuk menanti pencairan anggaran tersebut.
Ketua Bawaslu Surabaya M. Agil Akbar menuturkan, kemarin siang dirinya mendapat laporan dari bendahara di Bawaslu Surabaya soal pencairan dana itu. Kabar tersebut sangat melegakan. Sebab, ada sejumlah kegiatan yang masih terganjal utang. Misalnya, sosialisasi terkait pengawasan dan biaya administrasi pilwali.
“Tentu kami berterima kasih kepada pemkot, Bu Wali, Pak Whisnu, Sekda, serta rekan-rekan media yang turut membantu. Kami akan menjaga amanah terkait pengelolaan anggaran pilwali ini,” ucap Agil.
Pencairan pada Desember ini adalah termin pertama. Masih ada tiga termin lain untuk pencairan tahun 2020. Pada tahap pertama, Bawaslu mengajukan pencairan Rp 737 juta. Anggota KPU Surabaya Naafila Astri Swarist menuturkan, anggaran hibah untuk KPU Surabaya juga cair kemarin. Dia mengakui, ada tahapan-tahapan yang mesti dilalui. Sebab, dana hibah dari APBD itu harus dicatatkan sebagai APBN. “Pembukaan rekening bank untuk menampung anggaran tersebut juga khusus. Harus ada suratnya juga,” jelas Naafila.
