Hujan seharian yang mengguyur Gresik membuat kawasan pegunungan Petukangan, Kelurahan Gending, Kebomas, semakin mengkhawatirkan. Kini permukaan jalan semakin turun ke bawah. Tanah kian terbelah. “Kalau hujan terus-terusan, pasti longsor. Lihat saja, tanahnya sudah terbelah,” ujar Nurul Yaqin, salah seorang warga.
Dia setuju agar akses menuju kawasan makam Putri Cempo itu segera ditutup. Sebab, longsor tinggal menunggu waktu. Apalagi permukaan tanah di atas pegunungan tersebut sudah terbelah sepanjang 50 meter.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik telah mengalokasikan anggaran perbaikan. Total anggarannya Rp 2 miliar. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Eddy Pacoro menyampaikan, sejak awal pihaknya memang berencana memperkuat tebing makam Putri Cempo. “Sejak awal memang kami anggarkan. Itu sebelum ada longsor lho,” kata Eddy.
Nah, dengan adanya insiden tersebut, perbaikan kawasan itu bisa dipercepat. PUPR pun telah bersurat ke BPBD Gresik. Jika kawasan tersebut dianggap sebagai daerah bencana, perbaikan bisa dilakukan lebih cepat. Tidak akan melalui tahap lelang yang membutuhkan waktu yang cukup panjang. Namun, melalui sistem e-catalogue yang terkoneksi dengan lembaga kebijakan pengadaan barang dan jasa pemerintah (LKPP). “Jadi bisa dilakukan lebih cepat karena bersifat darurat,” imbuhnya.