Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menekankan tahun ini memberikan subsidi SPP gratis bagi Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta. Besaran tiap sekolah pun berbeda sesuai dengan jarak sekolah dengan SMA negeri terdekat. Hal itu disampaikan gubernur usai melakukan peninjauan pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer dan Smartphone (USP BKS) di SMA Trimurti, Selasa (10/3).
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah menyebut pemprov menyiapkan subsidi SPP atau yang dikenal Tistas (gratis-berkualitas) tidak hanya bagi SMA/SMK negeri dan swasta, melainkan juga MA negeri dan swasta. Tistas atau Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) untuk MA ini rencananya akan mulai disalurkan pada pertengahan pembelajaran tahun 2020/2021.
Adanya program ini karena APBD yang dimiliki pemprov Jatim mencapai 34,6 persen untuk pendidikan, sehingga diharapkan berseiring dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul juga peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Ini penting untuk kami sampaikan kalau awal-awal di pemprov kami menyampaikan bahwa rata-rata lama sekolah 7,34 atau setara kelas dua SMP semester 1. Ini kan harus terus kita dorong agar siswa dan orangtua ayo sekolah karena ada subsidi dari pemprov sehingga mereka bisa sekolah terus setinggi-tingginya,” ujar Gubernur Khofifah.
Terlebih pemerintah juga telah menyiapkan program beasiswa S1. “Jadi saya ingin semua masyarakat terkonfirmasi bahwa anak-anak sekolah SMP jangan sampai drop out karena melanjutkan SMA, SMK maupun Aliyah (MA) sudah terjamin subsidi SPP-nya,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menambahkan, pemberian subsidi SPP gratis untuk siswa MA nantinya akan turun per-triwulan. Untuk angkanya, ia menuturkan menyesuaikan dengan besaran SPP dari SMA negeri terdekat dari MA tersebut.
“SPP ini sebesar dengan SMA yang paling dekat dengan MA. Kalau MA tertentu SPP-nya lebih kecil dari SMA negeri yang paling dekat, dia (MA) diuntungkan menerima (BPOPP) lebih besar. Tapi kalau MA SPP-nya lebih besar dari SMA terdekat mereka bisa menarik kekurangan ke wali muridnya,” jelas dia.
Dinas Pendidikan Jatim sendiri telah menganggarkan sekitar Rp 139 miliar. Rinciannya anggaran sebesar Rp 103 miliar untuk MA swasta dan Rp 35 miliar untuk MA negeri.