“Dalam proses globalisasi, kesulitan perekonomian Amerika Serikat telah menjalar dengan cepat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia” kata Ketua BPK RI. Secara umum, kondisi perekonomian dan industry perbankan Indonesia, kebijakan moneter dan fiscal lebih baik daripada saat krisis 1997. Namun, ada berbagai faktor penyebab sulitnya penanganan krisis global. Pertama, krisis dewasa ini sudah mendunia, tidak lagi terbatas pada kawasan tertentu. Kedua, lembaga keuangan internasional dan regional memiliki kemampuan mengulurkan bantuan pada 1997-1998. Ketiga, pada 1997 mudah menarik modal asing ataupun memperoleh kredit dari pasar komersil internasional. Ketua BPK juga menjelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi krisis global. Yaitu jaminan atas deposito pada perbankan, upaya penyelamatan bank dengan cara penanganan kesulitan likuiditas dan penyehatan modal bank, serta kebijakan fiscal yang mendukung pembangunan dengan tiga sasaran.
Sasaran tersebut adalah menciptakan program dan proyek pembangunan yang berdampak menggerakan perekonomian nasional, memperluas lapangan kerja dan membantu masyarakat yang menderita akibat penurunan kegiatan perekonomian dan melakukan investasi untuk meningkatkan produktivitas dan tingkat laju pertumbuhan ekonomi jangka panjang.(ftn)