BPK Jawa Timur Meraih Predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)

1287

Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa selanjutnya dukungan penuh pimpinan BPK RI dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), BPK Jawa Timur berhasil meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Tjahjo Kumolo dalam acara Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM 2021 di Jakarta, Senin (20/12/2021).

Mengutip penjelasan dari KemenPANRB, pada tahun 2021 terdapat 4.402 unit kerja strategis dari instansi pemerintah di seluruh Indonesia yang mengusulkan pembangunan zona integritas WBK/WBBM. Dari jumlah tersebut, 486 unit kerja berhasil meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan 72 unit kerja sukses menyabet predikat WBBM. BPK Jawa Timur menjadi satu-satunya unit kerja pada BPK RI yang berhasil menyandang predikat WBBM pada tahun ini, dan menjadi unit kerja ketiga dengan predikat WBBM setelah predikat yang sama diperoleh Pusdiklat BPK RI (sebelum menjadi Badan Diklat Pemeriksaan Keuangan Negara) dan BPK Perwakilan Kalimantan Selatan pada tahun-tahun sebelumnya.

Ditemui usai menerima piagam penghargaan WBBM dari MenPANRB, Kepala Perwakilan BPK Jawa Timur Joko Agus Setyono menyebut bahwa WBBM merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran BPK Jawa Timur. “Kami berkomitmen untuk memberantas korupsi dari diri sendiri, kemudian mengajak pihak lain untuk mengikuti hal yang serupa agar tata kelola keuangan negara menjadi lebih baik sehingga tujuan bernegara dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur dapat tercapai,” ucapnya.

Kepala Perwakilan menambahkan bahwa BPK Jawa Timur sebagai salah satu institusi publik telah berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik, cepat, mudah, dan bebas biaya. Dengan semangat ini, kepuasan para pemangku kepentingan dapat meningkat dan keberadaan BPK Jawa Timur berdampak positif terhadap tata kelola keuangan daerah, di antaranya peningkatan jumlah pemerintah daerah yang meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Sementara itu, Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin dalam pengarahannya yang disampaikan secara virtual menyampaikan ucapan selamat atas capaian WBK/WBBM kepada seluruh instansi yang menerima penghargaan. Predikat ini tidak saja sebagai wujud apresiasi, tetapi juga melambangkan komitmen unit kerja penerima penghargaan sebagai ikon birokrasi yang melayani sekaligus bersih dan bebas dari korupsi.

“Untuk itu, komitmen pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti pada hal-hal yang bersifat seremonial ataupun administratif, roadmap reformasi birokrasi, predikat WTP, pakta integritas, maupun anugerah WBK/WBBM. Seluruhnya harus termanifestasikan dalam budaya kerja organisasi dan pelayanan publik yang prima agar masyarakat dapat menikmati beragam pelayanan publik yang lebih cepat, mudah, murah, dan inklusif,” pesan Wakil Presiden RI.

Wakil Presiden RI berharap pembangunan zona integritas secara masif di setiap instansi mampu membawa dampak yang lebih luas dalam pelayanan publik. Pada ujungnya, zona integritas dapat berpengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing nasional.

Senada dengan Wakil Presiden RI, MenPANRB dalam sambutannya mengatakan bahwa ekspektasi Presiden tentang reformasi birokrasi adalah birokrasi yang menciptakan hasil, birokrasi yang lincah dan agile, dan birokrasi yang making delivered. Dengan demikian, birokrasi di Indonesia mampu berdaya saing dan menjadi pemenang dalam persaingan global sehingga Indonesia tidak tertinggal dari negara lain dalam meraih kemajuan.

Terkait arahan Presiden dan Wakil Presiden RI, BPK Jawa Timur berkomitmen mendukung program reformasi birokrasi untuk mewujudkan WBBM sesuai tugas pokok dan fungsinya. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penerapan berbagai inovasi yang lahir dari budaya kerja dan semangat pelayanan BPK Jawa Timur. Budaya kerja mendorong seluruh pegawai BPK Jawa Timur untuk memberikan yang terbaik (do the Best) melalui disiplin (disciPline) dan kerja cerdas (worKsmart) namun tetap dinikmati (enJoy), bekerja sama (teAmwork) dengan saling menghargai (respecT) dan pantang menyerah (never gIve up) namun tetap rendah hati (stay huMble). Sedangkan semangat pelayanan menginspirasi setiap pegawai untuk Melayani dengan Akurat, Nyaman, Transparan, Adil, dan Paripurna. Singkatan budaya kerja dan semangat pelayanan jika digabung akan membentuk jargon BPK JATIM MANTAP.