Surabaya, 26 November 2018 – Kepala Perwakilan Provinsi Jawa Timur Harry Purwaka menghadiri undangan acara pengukuhan Anggota VI BPK Harry Azhar Azis sebagai Guru Besar pada Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Pengukuhan Harry Azhar Azis sebagai Guru Besar di bidang ilmu ekonomi spesialisasi audit keuangan negara dilakukan pada Sidang UNAIR yang dibuka oleh Rektor UNAIR Mohammad Nasih dan ditandai dengan penyampaian pidato oleh Harry Azhar Azis dengan judul “Pemeriksaan Keuangan Negara: Upaya Mewujudkan Pengelolaan Keuangan Negara untuk Kesejahteraan Rakyat”.
Sebelum dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi, Harry Azhar Azis telah terlebih dahulu bergabung dengan civitas akademika UNAIR sebagai dosen tidak tetap sejak tiga tahun yang lalu. Pada tanggal 20 Juli 2018, Kementerian Ristekdikti mengeluarkan Surat Keputusan tentang pemberian gelar akademik Guru Besar baginya. Saat ini, Harry Azhar Azis merupakan Guru Besar aktif yang ke-24 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR serta ke-183 di UNAIR.
Pada acara pengukuhan Guru Besar di Aula Garuda Mukti Kampus C UNAIR, antara lain hadir Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar, Anggota I BPK Agung Firman Sampurna, Anggota III BPK Achsanul Qosasi, Anggota V BPK Isma Yatun, dan Anggota VII BPK Eddy Mulyadi Soepardi. Selain itu, tampak pula Ketua Mahkamah Agung M. Hatta Ali, Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir, beberapa Anggota DPR RI, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, serta beberapa pimpinan lembaga non kementerian.
Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar, Harry Azhar Azis mengemukakan beberapa topik pemikiran, antara lain tentang kesejahteraan sosial, demokrasi dan politik anggaran, serta pemeriksaan keuangan negara untuk kesejahteraan rakyat. Menurutnya, pengelolaan keuangan negara semakin hari telah semakin baik, dan diawasi serta diperiksa dengan baik pula. Ke depan, perhatian terhadap hubungan antara pengelolaan keuangan negara dengan kesejahteraan rakyat harus makin diukur dan diperiksa dengan baik. “Pemeriksaan keuangan negara sebagai upaya untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara untuk kesejahteraan rakyat harus makin diperkuat, sehingga makin mendorong setiap rupiah menghasilkan kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya,” tegas Harry Azhar Azis di akhir pidatonya.