Sidoarjo (30 Oktober 2012) – Sumpah Pemuda adalah bukti sejarah kebangkitan Semangat Pemuda dan simbol pemersatu pemuda pemudi dalam perjuangan memerdekakan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Timur, ikut serta memperingati hari tersebut dengan melaksanakan upacara bendera pada tanggal 29 Oktober 2012 yang dimulai pada pukul 08.00 dan dipimpin oleh Kepala Perwakilan Drs. Muzakkir sebagai inspektur upacara. Pada kesempatan ini, inspektur upacara membacakan sambutan dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Dr. Andi A. Mallarangeng.
Dalam sambutannya, Menpora menyampaikan bahwa Peringatan Upacara Hari Sumpah Pemuda yang ke – 84 yang mengangkat tema “Dengan sumpah pemuda, kita mantapkan kemandirian, kreativitas dan kebangsaan menuju komunitas ASEAN 2015” membawa pesan bahwa seluruh pemuda perlu memantapkan tekad untuk terus menerus mempertahankan kemandirian dan kreativitas sembari membangun identitas kebangsaan yang lebih kokoh dan bermartabat. Tekad tersebut telah dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bangsa Indonesia dengan pasti telah menapak jalan sejarahnya sesuai dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda, Pancasila, dan UUD 1945.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pada tahun 2015 Indonesia akan memasuki era Komunitas ASEAN 2015, yang meliputi komunitas keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Dalam era tersebut mau tidak mau mengharuskan bangsa Indonesia untuk mampu bekerja sama secara terbuka dalam mengelola arus barang, jasa maupun orang, dan menuntut kesiapan untuk dapat bekerja sama dengan berbagai komunitas dari berbagai negara ASEAN. Dalam hal tersebut, perlu diantisipasi tantangan kerjasama komunitas secara lebih kreatif dan bertanggung jawab dan disinilah letak peran pemuda dalam mengembangkan kreativitas tersebut agar kreativitas tersebut sejalan dengan tuntutan nilai-nilai baru komunitas internasional yang meliputi sekitar 600 juta orang se-ASEAN. Nilai-nilai baru yang perlu diantisipasi tersebut antara lain berkaitan dengan sistem komunikasi, pengelolaan struktur kerja sama, pengakuan terhadap perbedaan budaya dan gaya hidup, dan tentu saja berdasarkan etik emansipatif dan kesederajatan. Walau terbuka terhadap globalisasi tetapi tetap berprinsip identitas kebangsaan Indonesia dan harus tetap berkembang dalam pergaulan antar bangsa.
Pada kesempatan ini juga, Menpora menghimbau dan mengajak para pemuda untuk tidak mengenal lelah mengakumulasi ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, setinggi-tingginya, agar kreativitas yang akan kita kembangkan kelak dapat dihargai dan berharga bagi masyarakat dunia. Kreativitas juga penting dalam menjalin kerja sama komunitas regional tersebut (ASEAN) karena kreativitas membuka peluang bagi kita untuk berpikir dan mengerjakan hal-hal baru. Hal yang pasti adalah bahwa semangat dan jiwa Sumpah Pemuda harus menjadi inspirasi untuk membangun kesadaran kolektif bangsa guna meningkatkan kualitas dan daya saing pemuda dengan tetap menjaga eksistensi pemuda dalam percaturan global. Pemuda dalam kehidupan global akan tetap menjadi eksis apabila menunjukkan sebuah kapasitas kemandirian dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dan kreatif dalam berbagai kegiatannya.