“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong,
tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.”
(Pesan Pahlawan Nasional Mohammad Yamin)
Jum’at, 10 November 2017 – Tepat pukul 07.45 WIB, dengan dipimpin langsung oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur Novian Herodwijanto, pegawai di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang ke-72. Peringatan Hari Pahlawan didasarkan pada Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Pada tahun 2017 ini, tema peringatan Hari Pahlawan adalah “Perkokoh Persatuan Membangun Negeri“.
Melalui tema tersebut, para pendiri bangsa telah mengabarkan pesan penting kepada penerusnya bahwa setelah kemerdekaan diraih, bangsa Indonesia harus bersatu terlebih dahulu untuk bisa memasuki tahapan bernegara selanjutnya, yakni berdaulat, adil, dan makmur. Pertempuran Surabaya sendiri telah memperlihatkan kepada dunia internasional bahwa segenap rakyat Indonesia dari berbagai golongan berhasil melebur menjadi satu untuk berikrar dan bergerak menyerahkan jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pada upacara yang bertempat di halaman depan Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur ini, selain dibacakan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, juga dibacakan pesan-pesan perjuangan dan kata mutiara dari beberapa pahlawan nasional Indonesia. Pembacaan pesan-pesan pahlawan tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi generasi penerus agar tidak melupakan semangat juang para pahlawan serta mempertebal semangat kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan melalui pembangunan di berbagai bidang.
Sementara itu, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala BPK Perwakilan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bahwa berbagai sejarah kepahlawanan di Indonesia digerakkan oleh sebuah modal yang tak ternilai dan dan tak kasat mata, yaitu adanya sebuah harapan. Saat ini harapan akan masa depan yang lebih baik tersebut diemban oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui perumusan sembilan agenda prioritas pemerintahan yang disebut Nawa Cita. Sesuai amanat Presiden RI pertama Soekarno, kehidupan bernegara di Republik Indonesia hanya bisa terwujud dan menjadi lebih baik dan maju jika seluruh masyarakat mewujudkan sikap rela berkorban.
Pada akhir sambutannya, Menteri Sosial mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan hening cipta serentak selama 60 detik sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan. Menteri Sosial juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuang, bekerja, dan berkarya untuk menjadi pahlawan bagi diri sendiri, lingkungan, masyarakat, maupun bangsa Indonesia.
Dalam upacara kali ini, Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur bertindak sebagai inspektur upacara. Komandan upacara dipegang oleh Kepala Subbagian Umum dan TI Beny Kurniawan, sedangkan petugas upacara yang lain adalah pegawai dari Subauditorat Jawa Timur I. Upacara peringatan Hari Pahlawan ke-72 secara umum terlaksana dengan tertib dan lancar.