Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Tulungagung sudah dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Saat ini BUMD tersebut telah menyumbang ke kas Pemkab Tulungagung melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,935 miliar.
Demikian diungkapkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tulungagung, Drs Mohammad Mafachir MM, saat acara Sosialisasi dan Optimalisasi Perusahaan Daerah di Gedung Koperasi Hidup Pemkab Tulungagung, Kamis (24/10).
“Yang paling banyak menyumbang PAD itu adalah Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Daerah Tulungagung. BUMD ini menyetor PAD sampai Rp 1,68 miliar,” ujarnya.
Sementara BUMD lainnya, yakni Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Tulungagung dan Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Tulungagung masing-masing menyumbang Rp 126,86 juta dan Rp 126,44 juta.
Mohammad Mafachir berharap untuk tahun berikutnya ada kenaikan sumbangan PAD dari ketiga BUMD tersebut. Tidak hanya dari PD BPR Bank Daerah Tulungagung saja yang dapat menyetor lebih dari Rp 1 miliar, tetapi juga dari PDAU dan PDAM Tulungagung.
“Kami yakin kedua BUMD itu akan juga dapat menyumbang PAD lebih besar lagi,” tuturnya.
Menurut mantan Sekretaris KPU Tulungagung ini, pada awalnya perusahaan daerah atau BUMD didirikan dengan tujuan untuk menunjang keberhasilan kinerja pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi dan tugas pelayanan masyarakat.
Namun dalam perkembangannya, perusahaan daerah kini lebih bertujuan untuk dapat mendorong pembangunan ekonomi daerah.
“PD BPR Bank Daerah Tulungagung saat ini sudah memiliki 12 kantor kas yang tersebar di kecamatan-kecamatan. Dan saat ini berencana membuat kantor cabang di wilayah Kecamatan Campurdarat. Ini bukti perusahaan daerah diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi daerah,” paparnya.