Bupati Gresik menggelar tasyakuran setelah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Kegiatan di Ruang Putri Cempo dihadiri Wakil Bupati Mohammad Qosim, Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid serta Kepala SKPD.
Dalam sambutannya, Bupati Sambari menyatakan terima kasih kepada semua pihak, kepala SKPD, anggota legislatif, dan pihak yang ikut serta di antaranya dukungan do’a masyarakat.
“Kami juga sempat was-was, andai Opini WTP BPK ini tidak kami dapat tahun ini, dipastikan Pak Hamid dan kawan-kawan akan membentuk Panitia Khusus (Pansus). Untung Opini WTP ini kami dapat sehingga tidak ada pansus untuk kami,” ujarnya.
Selain itu, Bupati Sambari juga sangat berterima kasih atas kerja keras semua pihak. Mengapresiasi kerja kepala-kepala SKPD. Sebab, pihaknya hanya memberi target waktu setengah bulan dengan mengumpulkan para kepala SKPD pada 14 Maret 2016 di ruang rapat DPPKAD.
“Saya memberikan deadline tanggal 29 Maret seluruh SKPD harus menyelesaikan semua laporan keuangan. Alhamdulillah ternyata semuanya bisa dilakukan,” tegasnya.
Berbagai inovasi di bidang keuangan daerah, diantaranya adanya perubahan dalam pengelolaan administrasi keuangan yang sejak tahun 2015 dari pengelolaan berbasis kas menjadi pengelolaan berbasis akrual. Pengelolaan keuangan secara akrual terbukti semua laporan keuangan semakin transparan dan akuntabel. Bersamaan dengan itu, adanya 3 (tiga) Peraturan Bupati (Perbup) terutama terkait khusus pada pengelolaan aset daerah seakan memberikan dukungan terhadap pengelolaan aset daerah tersebut. Memang selama ini keberadaan aset menjadi batu sandungan dalam meraih WTP.
“Marilah kita pertahankan yang baik ini dan ke depan akan selalu kita perbaiki. WTP kali ini merupakan tonggak yang harus kita tradisikan setiap tahun. Memang ini sebuah pekerjaan berat, tapi ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk bekerja lebih baik dan lebih profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ajak Sambari memberi semangat para Kepala SKPD yang hadir.
Saat tasyakuran, aneka makanan khas Gresik tersaji. Ada sego mener, bubur harisah, nasi krawu, dan minuman legen. Suasananya sangat terasa khas Gresik, apalagi saat itu Bupati Sambari Halim Radianto, Wakil Bupati Mohammad Qosim, serta Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid sangat menikmati hidangan ‘sego mener‘ tersebut.
Sementara Kabag Humas Suyono mengatakan, diadakannya tasyakuran ini karena Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah yang pertama diterima Kabupaten Gresik. “Sebelumnya laporan keuangan Pemkab Gresik hanya mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Saya katakan tahun ini adalah luar biasa,” ujarnya.