Pemkab Gresik mengepras anggaran untuk proyek jalan. Karena kebijakan efisiensi, dana program perbaikan infrastruktur jalan dikurangi pada tahun anggaran 2018. Sebagian bahkan dibatalkan.
Hampir semua program yang terkait dengan proyek jalan mengalami pengurangan anggaran. Salah satunya program peningkatan jalan. Awalnya disiapkan dana Rp 121 miliar untuk peningkatan 27 ruas jalan di wilayah Gresik. Namun, dana itu akhirnya dikepras menjadi hanya sekitar Rp 100 miliar.
Dinas PU tata ruang (PUTR) pun mengevaluasi lagi rencana proyek jalan. ”Kebijakan itu terpaksa kami lakukan,” kata Sekretaris Dinas PUTR Ahmad Washil kemarin.
Diputuskan, program infrastruktur jalan yang menjadi prioritas adalah lanjutan proyek pada 2017. Di antaranya, peningkatan jalan kabupaten di wilayah Kedamean, Wringinanom, hingga Dukun–Panceng–Ujungpangkah. Prioritas utamanya adalah jalan non perkotaan.
Sebaliknya, yang paling terimbas pengeprasan adalah jalan-jalan kota. Pada 2018 pemkab tak banyak menyentuhnya. Padahal, di wilayah kota, ada sejumlah ruas jalan yang sangat butuh perhatian. Salah satunya Jalan Harun Tohir. Kondisinya rusak parah. Pada 2018 pemkab baru mengalokasikan Rp 1 miliar. Padahal, estimasinya, jalan itu butuh minimal Rp 20 miliar.
”Untuk wilayah kota, prioritas kami adalah pembangunan sarana utilitasnya,” kata Washil. Salah satunya pembangunan jalur pedestrian. Ada tiga titik. Yakni, dua ruas di Jalan Panglima Sudirman serta satu ruas di Jalan Veteran.
