Pemkot Surabaya berkomitmen meningkatkan tata kelola keuangan. Salah satu tujuannya, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bisa terus dipertahankan. Hal itu disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam gala dinner bersama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur pada Rabu (17/7) malam. Kegiatan yang digelar di Graha Sawunggaling lantai 6 itu diikuti 400-an peserta dari 42 perguruan tinggi. Mereka adalah ikatan akuntan pendidikan dari dosen dan mahasiswa.
“Tata kelola keuangan ini sangat penting. Ini menentukan nasib pemkot dalam mengelola keuangan yang bersumber dari pajak masyarakat,” kata Eri.
Dia meminta para akuntan untuk membantu pemkot agar bisa mengelola keuangan secara akuntabel dan transparan. Eri berharap opini WTP dari BPK yang diperoleh sebanyak 12 kali berturut-turut bisa terus dipertahankan. “Tentu kami minta pendampingan dan supervisi dari IAI,” ujar Eri.
Ketua IAI wilayah Jatim mengapresiasi capaian Pemkot Surabaya yang sudah mendapat opini WTP sebanyak 12 kali dari BPK. Itu menunjukkan bahwa tata kelola keuangan di lingkungan Pemkot Surabaya berjalan dengan baik. “Kalau BPK sudah menyatakan WTP, berarti laporan keuangannya sudah wajar, tidak ada masalah. Sudah clear,” kata Basuki.
