Tujuh proyek normalisasi anak Kali Lamong mustahil tuntas akhir 2016. Setelah menjadi sorotan tajam masyarakat dan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), proyek-proyek itu dihentikan. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik menyatakan, pekerjaan tersebut belum tuntas. “Memang sudah kami hentikan,” kata Kepala Dinas PU Gresik Bambang Isdianto.
Dia menjelaskan, tujuh proyek tersebut (lihat grafis) dihentikan karena kemajuannya masih minim sehingga mustahil bisa tuntas. Apalagi, tahun anggaran 2016 sudah akan berakhir dalam hitungan hari. Di sisi lain, debit air Kali Lamong kerap meningkat karena musim hujan. “Proyek dilanjutkan tahun depan,” ucapnya.
Di lokasi pekerjaan normalisasi anak Kali Lamong memang sudah berhenti. Proyek di Desa Iker-Iker Geger, Cerme, misalnya. Saat ini tidak lagi terlihat aktivitas pekerja dan alat berat. Di sisi tanggul menuju saluran pembuangan, sebenarnya ada rencana pembangunan rumah pompa. Kini baru dilakukan tahap pengerukan untuk rumah pompa.
Anggota DPRD meminta Dinas PU bersikap tegas ke kontraktor. Ketua Komisi C DPRD Gresik M. Syafi’ mendesak pemerintah harus selektif memenangkan rekanan dalam lelang.
Jika hasil pekerjaan tidak sesuai harapan, Dinas PU diminta tidak lagi menggunakan jasanya. “Kalau track record-nya tidak bagus, sebaiknya tahun depan jangan dipakai lagi,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, normalisasi anak Kali Lamong merupakan proyek vital untuk penanggulangan banjir di Gresik Selatan. Normalisasi dilakukan di 49 titik. Hingga kini, belum tuntas semua. Pengerukan dan pendalaman anak sungai dimulai dari wilayah Balongpanggang hingga Kecamatan Kebomas. Semua aliran anak sungai bermuara ke satu titik, yaitu Kali Lamong. Anggarannya mencapai Rp 26,7 miliar.