Meski tidak mendapat hibah dari APBD, Manajemen memastikan Jember Fashion Carnaval (JFC) tetap akan menggelar JFC Agustus 2017 mendatang. Hal ini disampaikan okeh Wakil Presiden JFC Suyanto kepada media beberapa waktu lalu.
Menurut Suyanto, dalam setiap event, penyelenggaraan membutuhkan biaya hampir Rp 2 miliar. “Setiap tahun Pemkab menganggarkan kegiatan JFC dalam hibah APBD sebesar Rp 500 juta. Sedang kekurangannya ditutup dana operasional dari hasil penjualan tiket dan roadshow atau pertunjukan baik kegiatan nasional maupun internasional,” ujarnya.
Batalnya hibah ini berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang melarang pemberian hibah dalam 3 kali berturut-turut. “Memang dari sisi perundangan itu bertentangan dengan Menteri Dalam Negeri. Tapi menurut kami tidak bisa perjalanan JFC selama 15 tahun harus hilang begitu saja hanya karena permintaan (BPK) bahwa dana hibah tidak bisa diberikan. Kami bersama pemerintah daerah akan berkoordinasi untuk mencari solusinya seperti apa. Karena manfaatnya sudah jelas: JFC sekarang bukan hanya aset Jember, tapi sudah jadi aset nasional,” kata Suyanto.
Dengan tidak adanya dana hibah, Suyanto memastikan akan berdampak pada harga tiket penonton. “Kalau dulu 20-25 persen dijual dan 75 persen tiket digratiskan. Kalau sekarang mungkin ditingkatkan. Itu salah satu cara saja. Show must go on (pertunjukan harus tetap berlangsung),” katanya pula.