Kecewa, Pemuda Merasa Dikibuli Kadisdik Sumenep

992

Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, Selasa, 10 Oktober 2017.

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan kejelasan pengembalian temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Timur tahun 2016. Namun, mereka harus balik arah lantaran Kepala Disdik A Shadik tidak bisa menemui mereka.

“Sudah lama surat pemberitahuan disampaikan jika hari ini akan melakukan audiensi. Tapi kenyataannya belum ada kepastian. Tentu kami kecewa,” kata Sekretaris Daerah LIRA, Maswan, Selasa, 10 Oktober 2017.

BPK Perwakilan Jawa Timur, menemukan kerugian negara sekitar Rp 6,8 miliar lebih dalam realisasi APBD Sumenep 2016. Kerugian itu ditemukan di 57 OPD di lingkungan pemerintah yang ada di ujung timur Pulau Madura ini. Dari 57 OPD terbesar di Dinas Pendidikan sebesar Rp 1,6 miliar lebih.

Salah satunya mengenai dugaan rekayasa nota dan kwitansi. Bukti pembelian ketika dikonfirmasi kepada pemilik toko oleh BPK, banyak yang tidak diakui, salah satunya stempel toko ditengarai dipalsukan.

Oleh sebab itu, apabila dalam waktu dekat belum ada kepastian, mereka mengancam akan turun jalan. “Kami beri waktu 1×24 jam, jika tidak ada kejelasan, terpaksa kami akan melakukan demo,” tegas Bupati LIRA, Hariyono.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) A Shadik belum bisa dikonfirmasi. Saat didatangi ke tempat kerjanya tidak ada. Begitu pula saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, hingga berita ini ditulis belum ada respons meskipun nada sambungnya terdengar aktif.

(JUNAIDI/MK)

Sumber: koranmadura.com