Anggaran untuk penanganan dan perawatan pasien Corona ternyata mahal. Menurut Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo, dana penanganan untuk satu orang yang masuk pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona (Covid-19) asal Kabupaten Pacitan, mencapai Rp 180 juta.
Kondisi PDP asal Pacitan berusia 44 tahun itu sudah membaik dan tidak sesak nafas atau perlu bantuan pernafasan dengan oksigen.
Sedangkan seluruh tanda vital lainnya juga baik. “Kondisinya terus membaik. Tinggal menunggu hasil uji laboratorium swap tenggorokan yang diambil kemarin,” terang Supriyanto, Senin (16/3).
Saat ini pasien akan terus berada di ruang isolasi RSUD dr Iskak, sampai hasil uji laboratorium menyatakan negatif Corona.
Lebih jauh Supriyanto mengungkapkan dana penanganan yang mencapai Rp 180 juta itu.
Dari penanganan pasien sebelumnya, kondisi paling ringan perawatan sesuai prosedur penanganan Corona sebesar Rp 75 juta. “Sebelumnya kami menganggarkan Rp 1,8 miliar. Dana sebesar itu hanya untuk 10 pasien,” ungkapnya.
Mahalnya biaya perawatan ini karena alat pelindung diri (APD) sekali pakai. Sehingga setelah dipakai, APD petugas medis yang merawat pasien harus dimusnahkan.
Sebagai rumah sakit rujukan regional, RSUD dr Iskak menjadi tempat merawat PDP virus Corona.
Sementara dari tiga pasien PDP Corona yang dirawat, dua di antaranya berasal dari daerah lain.
Untuk menekan pembiayaan, bupati akan berkoordinasi dengan kepala daerah asal pasien rujukan untuk menanggung pembiayaan perawatan.
Ini untuk mengantisipasi keterbatasan dana jika ada penambahan pasien. “Sebenarnya dalam kondisi bencana, dana cadangan bisa ditambah sesuai kebutuhan. Tetapi harapan kami, kepala daerah asal pasien ikut menanggung,” ujar Supriyanto.