Sebuah bangunan warna merah terlihat mencolok di tengah hamparan sawah di Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol. Bangunan ini adalah Pasar Hewan Terpadu, menggantikan pasar hewan lama di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.
Sayangnya, sebelum secara resmi difungsikan, bangunan pasar mulai rusak. Tangga menuju kantor pasar retak dan amblas. Ubin yang dipasang sudah retak dan terkesan berkualitas buruk.
Selain itu, lis pada atap terkesan dipasang asal-asalan dan jauh dari kesan rapi. Menurut papan nama proyek, bangunan ini dibuat dengan anggaran Rp 4,5 miliar.
Tapi, informasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diseprindag), dana itu hanya untuk tahap pertama. Pejabat Disperindag Kabupaten Tulungagung menolak memberikan penjelasan.
Dalihnya, proyek itu sepenuhnya dipegang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). “Masterplannya memang dari kami, tapi seluruh proyek dinas PU yang mengerjakan. Tugas kami nanti hanya sosialisasi ke pedagang,” ucap seorang pejabat di Dinas Indag.
Anggaran tahap pertama untuk pengurukan, spilut dan jembatan. Besarnya anggaran itu menjadi buah bibir warga sekitar. Dengan Rp 4,5 miliar, volume bangunan dan kualitas bangunan sangat minim.
“Coba cek saja, hitung sama-sama kira-kira ada nggak Rp 4,5 miliar. Saya khawatir bangunan ini salah satu korban kasus Kepala Dinas,” ucap Ambon, nama samaran.
Di lokasi proyek, hanya ada tiga orang bekerja. Saat ini, ada pengerjaan tahap kedua, dengan anggaran Rp 2 miliar. Anehnya, tidak ada papan nama proyek seperti tahap pertama.
Kabid Tata Ruang dan Tata Bangunan Dinas PUPR Tulungagung, Evi Purvitasari mengakui, dana Rp 4,5 miliar itu tahap pertama untuk urukan dan membangun hall.
Tahap dua fokus untuk dinding pengaman berbentuk L, sekitar 600 tambatan sapi dan penambahan urukan. Evi mengakui, untuk pembangunan tahap dua ini anggarannya sekitar Rp 2 miliar.
Secara keseluruhan, anggaran Pasar Hewan Terpadu ini antara Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar. Dana yang dibutuhkan besar, maka penganggaran dilakukan secara bertahap.
Nantinya akan dilakukan peningkatan jalan akses menuju pasar hewan. Saat ini jalan yang ada hanya berupa jalan makadam. Terkait buruknya bangunan meski belum ada setahun, Evi berjanji akan melakukan survei dan kajian.