Pembangunan Drainase Sedot Anggaran Belasan Miliar

717

Alokasi anggaran untuk pembangunan drainase tahun ini mencapai Rp 19,4 miliar. Anggaran yang melekat di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Bangkalan itu diproyeksikan untuk 167 paket proyek.

Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum DPRKP Bangkalan Rizal Mardiansyah mengutarakan, proyek pembangunan drainase tahun ini bertambah. Sebab, di 2021 proyek pembangunan drainase yang melekat di lembaganya hanya 137 paket. ”Alhamdulillah, tahun ini bertambah dibandingkan 2021,” tuturnya kemarin (14/2).

Ratusan paket proyek yang disiapkan berasal dari beberapa usulan. Di antaranya, usulan dari musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kabupaten, prioritas bupati, dan pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan. ”Untuk sumber anggarannya dari APBD Bangkalan,” imbuhnya.

Pembangunan drainase menjadi salah satu program prioritas. Terutama pembangunan drainase di wilayah perkotaan. Sebab, saat musim penghujan tiba, banyak genangan yang terjadi. Dengan demikian, dibutuhkan normalisasi untuk mengurangi potensi terjadinya genangan dan banjir. ”Kita ingin aliran air itu tidak tertahan. Makanya, ada program pembangunan drainase ini,” ujarnya.

Dia menegeaskan, ratusan paket proyek tersebut belum dapat menuntaskan permasalahan genangan yang melanda beberapa kelurahan di Kabupaten Bangkalan. Misalnya, Kelurahan Kraton dan Pangeranan. ”Setidaknya bisa mengurangi,” terangnya.

Rizal mengklaim, lembaganya sudah melakukan survei ke titik-titik rencana pembangunan drainase tersebut. Lembaganya menargetkan, proyek itu direaliasikan akhir triwulan pertama atau awal triwulan kedua. ”Karena rata-rata anggarannya di bawah Rp 200 juta, maka di PL,” sambungnya.

Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Effendi menyatakan, penyediaan drainase dalam rangka optimalisasi saluran sangat penting. Tujuannya, untuk penyediaan saluran di sisi jalan akses kabupaten. Sebab, dirinya menilai, selama ini masih banyak jalan kabupaten yang belum dilengkapi saluran representatif.

Karena itu, saat musim hujan tidak ada pembuangannya. Itulah yang menyebabkan akses jalan kabupaten cepat rusak meski baru dibangun. Karena itu, pihaknya berharap program yang ter-plotting segera direalisasikan oleh dinas terkait.

”Kita memang sangat butuh untuk drainase ini. Karena kalau dibiarkan, infrastruktur kita cepat rusak,” tukasnya.

Sumber: radarmadura.jawapos.com