Dana stimulan untuk mendukung Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo belum juga cair. Pemkot berdalih sedang menunggu surat resmi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang memberikan pendapat terkait penggunaan bantuan hibah tersebut. Rencananya, tiap satgas kampung tangguh akan diberi dana stimulan Rp 10 juta.
Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana disambati warga terkait dengan satgas kampung tangguh tersebut saat mendatangi RW 5 Kelurahan dr Soetomo kemarin siang (27/7). Pasangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu berkunjung untuk melihat kondisi terkini kampung tangguh. Dia berdialog dengan pengurus kampung di Kelurahan dr Soetomo. Salah satu keluhan warga kampung itu terkait dengan adanya urunan untuk operasional satgas. Tapi, lama-lama dana warga juga terbatas.
Ketua LPMK Dokter Sutomo Sentot menjelaskan, warga sebenarnya sangat antusias untuk membentuk kampung tangguh. Sebab, program itu bisa membantu mendisiplinkan warga dalam penggunaan masker hingga jaga jarak. Yang tak kalah penting, warga juga bisa menjaga dan tak mengucilkan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tapi, karena durasi panjang pandemi, warga pun mulai kesulitan. ”Masyarakat sudah all-out swadaya melawan pandemi, energinya mulai ngedrop,” kata Sentot.
Dia pun berharap agar ada bantuan atau stimulan dari pemerintah. Memang selama ini Pemkot Surabaya sudah membantu permakanan untuk warga yang isolasi mandiri.
Tetapi, untuk satgas kampung tangguh, belum ada bantuan. ”Semoga dana bantuan yang pernah disampaikan bisa segera turun,” ujar dia.
Menanggapi keluhan itu, Wakil Wali Kota Whisnu Sakti menjelaskan bahwa dana stimulan sudah dianggarkan dari optimalisasi penanganan Covid-19. Secara aturan, itu diperbolehkan. Tinggal menunggu catatan detail apa saja yang diperbolehkan untuk penggunaan anggaran tersebut.
”Masih menunggu jawaban dari BPK. Saya bilang kalau perlu, ditunggui di BPK. Kami menunggu surat tertulisnya,” ungkap Whisnu.
Dia menyebutkan begitu awal pekan ini surat itu turun, proses pencairan dana segera dilakukan.
Dana stimulan itu, menurut Whisnu, sangat perlu untuk operasional kampung tangguh. Warga, misalnya, bisa membuat dapur umum untuk yang sedang isolasi mandiri. Sebab, ada laporan bantuan permakanan terlambat datang. ”Diharapkan dana stimulan itu bisa membantu mengatasi hambatan proses administrasi di pemerintah kota. Misalnya, buka dapur umum sendiri dan memberikan permakanan,” ujar alumnus ITS itu.