Proyek Trotoar Rp 3,1 Miliar di Kabupaten Gresik Tidak Sesuai Harapan

1531

Dugaan adanya sejumlah proyek infrastruktur dari dana APBD yang dikerjakan tidak sesuai harapan kembali terungkap. Salah satunya pengerjaan trotoar di Jalan Panglima Sudirman, Gresik. Saat disidak anggota DPRD Kabupaten Gresik bersama sejumlah pejabat pemkab, saluran gendong (manhole cover) di proyek itu dianggap terlalu kecil.

Saluran gendong untuk penampungan pertama dari buangan permukiman warga itu hanya berukuran 40×40 sentimeter. Ditambah lagi, jarak antarlubang manhole cukup jauh. “Coba lihat, ini bagaimana membersihkannya kalau ada saluran yang tersendat? Ukurannya saja untuk dimasuki orang tidak bisa,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi saat sidak.

Selain saluran gendong itu sempit, Hamdi menyoroti ketinggian penghubung saluran gendong tersebut ke drainase utama. Letaknya lebih tinggi daripada dasar manhole. “Ini bagaimana airnya bisa mengalir ke drainase? Nunggu penuh dulu baru mengalir?” ujarnya.

Data yang didapat Jawa Pos dari LPSE Pemkab Gresik, proyek trotoar Jalan Panglima Sudirman itu menelan anggaran Rp 3,1 miliar. Pemenang lelang proyek tersebut adalah PT Viramid Merah Groups dengan alamat di Jalan Baja II/3 Pongangan, Manyar, Gresik. Kabarnya, batas waktu kontraknya berakhir 16 Desember. “Setelah melihat ini, masih banyak pekerjaannya. Saya memprediksi, proyek ini termasuk yang molor,” katanya.

Dalam inspeksi kemarin, sejumlah pejabat pemkab juga tampak. Di antaranya, Kabag Pembangunan Pemkab Gresik Ida Lailatus Sa’diyah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gunawan Setiaji, Kepala Pengadaan Barang dan Jasa Oedi, serta perwakilan kontraktor pelaksana.

Menurut Rizal, perwakilan dari pihak kontraktor, progres pengerjaan trotoar di Jalan Panglima Sudirman itu sudah 85 persen. Dia menjelaskan, pemasangan manhole berukuran 40×40 sentimeter tersebut terkendala adanya kabel optik. “Sebetulnya pakai ukuran 80 dan sudah kami beli,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Pemkab Gresik Gunawan Setiaji dalam inspeksi tersebut juga mengajukan pertanyaan kepada kontraktor. Dia melihat banyak pengerjaan yang terkesan semrawut. Karena itu, pihaknya meminta dirapikan. “Moncong penghubung manhole dan drainase utama disanggupi akan dipotong,” katanya.

Gunawan juga meminta anak buahnya untuk mengawasi seluruh proyek di lapangan. Sebab, waktu pengerjaan tinggal beberapa pekan. “Kami upayakan selesai,” ujarnya.

[Selengkapnya …]