Putus Kontrak Rekanan, Pemkot Surabaya Lelang Ulang MERR

973

Pengerjaan proyek jalan middle east ring road (MERR) yang direncanakan selesai akhir 2018 molor dan tak rampung. Proyek ini sekarang kembali berhenti dan jalan di tempat.

Penyebabnya, lantaran Pemkot Surabaya melakukan cut off atau pemutusan kerja dengan kontraktor pelaksana proyek MERR.

Padahal, kekurangan pengerjaan proyek ini sekitar 250 meter dan jembatan yang menghubungkan dengan Tambak Sumur belum tersambung.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, pengerjaan proyek secara massif sudah berhenti. Hanya ada segelintir pekerja dan alat berat yang merapikan pengerjaan di sejumlah titik.

Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi mengamini bahwa saat ini proyek penyelesaian jalan MERR sudah berhenti karena ada penghentian kontrak dengan rekanan, lantaran tidak mampu mengerjakan proyek tepat waktu.

Salah satu masalahnya, ada pipa air yang terpotong akibat pengerjaan jalan, dan juga proyek yang tidak bisa diselesaikan hingga akhir 2018.

“Jadi memang di lapangan ada masalah pengerjaan, sehingga tak selesai. Tetapi 2019 ini, kami lanjutkan lagi dengan lelang ulang dengan pelaksana proyek yang berbeda,” kata Eri, Selasa (8/1).

Pengerjaan proyek ini, lanjut Eri, sudah 75 persen. Dari 1,8 kilometer yang harus dilaksanakan rekanan, yang kurang pengaspalan 250 meter. Selain juga kurang pengerjaan jembatan.

Ia menegaskan, awal tahun ini proyek penyelesaian jalan MERR akan berlanjut. Akhir bulan ini, maksimal bisa dilakukan lelang dan didapatkan pemenang, sehingga proyek bisa langsung dikerjakan.

“Tahun lalu anggarannya Rp 83 miliar. Tahun ini akan lelang sisa pengerjaannya yang nilainya Rp 22 miliar,” tegas mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang ini.

Masih Terhenti

Di sisi lain, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyayangkan molornya penyelesaian proyek MERR. Padahal, jalan ini adalah seksi terakhir untuk jalan MERR Gunung Anyar.

Untuk itu, putus kontrak dengan rekanan ini diharapkan bisa jadi pelajaran bagi semua rekanan Pemkot agar mengerjakan tanggung jawab secara teliti dan tepat waktu.

“Sekarang masih berhenti karena setelah putus kontrak ya harus lelang ulang. Pengerjaan lagi MERR menunggu ada pemenang lelang,” pungkas Whisnu.

Meski ada sejumlah proyek yang tak selesai termasuk MERR, menurut Whisnu, tak akan berpengaruh dengan serapan APBD Surabaya tahun 2018.

Saat ini evaluasi anggaran belanja Surabaya sedang dievaluasi BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan akan keluar sekitar Maret ke depan. “Kami yakin masih di atas 80 persen untuk serapan anggaran belanja,” katanya.

[Selengkapnya …]