Rp 600 Miliar untuk Atasi Banjir di Surabaya

718

Permasalahan banjir terus menguras anggaran pemkot. Tahun depan pemkot mengalokasikan anggaran Rp 600 miliar untuk mencegah problem tersebut.

Kepala Bappeko Agus Imam Sonhaji saat jumpa pers di kantor humas kemarin menyatakan, tahun depan pemkot berfokus menyelesaikan pembangunan infrastruktur. Anggaran yang disediakan dalam pembangunan infrastruktur tersebut mencapai Rp 2,1 triliun. Lebih dari Rp 600 miliar difokuskan untuk pencegahan banjir. ”Permasalahan banjir tidak bisa diselesaikan dalam satu waktu. Harus bertahap,” katanya.

Salah satunya menyelesaikan pembangunan box culvert di Banyu Urip. Proyek tersebut diselesaikan secara multiyear. Sebelumnya, pembangunan box culvert Banyu Urip tahap I atau tahun ini dianggarkan Rp 200 miliar. Saat ini, pengerjaan fisik menjangkau di dekat Universitas Wijaya Putra (UWP) dan Benowo.

Tahun depan proyek tersebut dilanjutkan dengan anggaran Rp 122 miliar untuk pengerjaan 2018–2019. Saat ini ada sisa 6 kilometer yang akan dibangun box culvert. Proyek tersebut menjadi salah satu langkah mengurangi banjir. ”Ada dua fungsi. Menambah panjang jalan baru dan pematusan,” jelasnya.

Pemkot juga menganggarkan Rp 600–700 miliar untuk pembangunan rumah pompa dan saluran. Tahun depan pemkot membangun rumah pompa di 56 lokasi. Diharapkan, ketika terjadi genangan, air dapat dipompa dengan cepat.

Pemkot, lanjut dia, memiliki target mengurangi luas, ketinggian, dan lama genangan. Berdasar RPJMD 2016–2021, lama genangan air hujan 52 menit dan ditarget turun menjadi 41 menit. Tahun ini lama genangan masih 51 menit.

Ketinggian genangan dari 16 sentimeter ditargetkan turun menjadi 15 sentimeter. Kini ketinggian genangan masih 16 sentimeter. Begitu juga luas genangan air dari 1.200 hektare menjadi 1.094 hektare. ”Sekarang masih 1.200 hektare,” imbuhnya.

[Selengkapnya …]