Sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Batu 2015 mencapai Rp 89,4 miliar. Artinya, cukup banyak program pemerintah yang tidak berjalan sesuai rencana. Saat ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Batu masih menyusun kegiatan untuk menyerap sisa anggaran tahun lalu.
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menegaskan, pada 31 Desember 2015, sisa anggaran yang tersimpan di Bank Jatim masih Rp 89,4 miliar dari total APBD sebesar Rp 875 miliar. “Jumlah pasti dari sisa anggaran atau silpa tahun 2015 baru diketahui setelah dilakukan audit oleh tim BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Prediksi kita silpa APBD tahun kemarin Rp 89,4 miliar,” ujar Punjul.
Menurut Punjul, tahun lalu beberapa proyek fisik seperti pembangunan gelanggang olahraga (GOR) terpadu di depan Stadion Brantas gagal dilakukan. Begitu pula pembangunan pabrik pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung. Dana silpa tersebut kemungkinan dimanfaatkan untuk membangun dua proyek tersebut.
Misalkan untuk membangun GOR terpadu dengan kapasitas tempat duduk penonton sampai 3.000 orang, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 25 miliar. Sementara untuk membeli mesin pencacah sampah dan pengolahannya diperkirakan menelan anggaran Rp 30 miliar. Jika nantinya masih ada sisa anggaran akan digunakan untuk mencukupi kekurangan anggaran di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). “Silpa APBD Tahun 2015 sebagian berasal dari penghematan kegiatan belanja langsung. Termasuk dari beberapa proyek pemerintah yang tidak bisa dikerjakan sampai akhir tahun kemarin,” sebut Punjul.
Dia menerangkan, setelah hasil audit BPK diterima Pemkot, diketahui jumlah silpa sesungguhnya. Selanjutnya, dana silpa 2015 akan dimasukkan dalam APBD Perubahan 2016. Biasanya pada pertengahan Februari, tim BPK melakukan audit permulaan. “Lantas laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK biasanya kita terima akhir April. Awal Juni sudah dilakukan pembahasan perubahan anggaran kegiatan (PAK) APBD tahun 2016,” tambahnya.
