Tahun 2023 diyakini bakal menjadi puncak kebangkitan ekonomi Kota Malang. Optimisme ini tidak hanya ditunjukkan untuk ekonomi nasional tapi daerah juga.
Wali Kota Malang, Sutiaji menilai, momentum tersebut harus dimanfaatkan dari sekarang. “Momentum di tahun akhir RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2018-2023), untuk mencapai target-target indikator pembangunan yang telah ditetapkan,” kata Sutiaji saat membahas Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 dalam Forum Konsultasi Publik di Hotel Savana, Rabu (19/1).
Sutiaji tak menampik, pandemi telah mempengaruhi pencapaian sejumlah target dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Sebagai contoh, kontraksi pertumbuhan ekonomi, bertambahnya kemiskinan dan angka pengangguran pada 2020.
Sementara itu, kinerja sejumlah indikator tercatat tetap positif selama pandemi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencakup komponen pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat naik dari 81,45 pada 2020 menjadi 82,04 di tahun berikutnya.
Penguatan dimensi sosial budaya juga terpantau dari membaiknya Indeks Pembangunan Masyarakat (IPMas) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG). Kemudian pada aspek tata kelola pemerintahan, kata Sutiaji, capaiannya juga signifikan.
Hal ini terlihat pada kenaikan nilai indikator Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dari predikat BB pada 2019 menjadi A pada tahun berikutnya. Menurut Sutiaji, hanya 11 kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil memperoleh predikat tersebut.
“Capaian ini berbarengan dengan raihan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2020 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang berturut-turut ke-10 kalinya,” ungkap pria berkacamata ini.