Rencana perbaikan sekolah yang rusak tahun ini memang belum menjangkau semua. Namun, DPRD Sidoarjo mencatat, proyek rehab itu mencapai 345 ruang kelas. Selain itu, ada pembangunan 30 ruang kelas baru (RKB). Alokasi anggarannya di APBD 2018 sebesar Rp 61,9 miliar.
’’Dalam pembahasan anggaran dulu, disepakati angka Rp 61,9 miliar. Karena itu, kami bingung dengan pernyataan dinas pendidikan. Yang betul yang mana?’’ kata Ketua Fraksi PAN DPRD Sidoarjo Bangun Winarso.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Sidoarjo Asrofi menyebutkan, alokasi anggaran perbaikan sekolah tahun ini hanya Rp 20 miliar. Alokasi itu digunakan untuk rehab SD saja. Total ada 42 lembaga yang dibenahi.
Menurut Bangun, perbaikan sekolah tahun ini memang berfokus ke rehab, bukan ke pembangunan ruang kelas baru. Meski begitu, dalam pembahasan anggaran yang telah diputuskan bersama antara legislatif dan eksekutif, disepakati bahwa ada penambahan RKB. Yakni, 30 ruangan. Selain itu, ada pembangunan 25 perpustakaan.
Alokasi anggaran untuk proyek sekolah tersebut berada di or- ganisasi perangkat daerah (OPD). Satu berada di dikbud serta satunya lagi di dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR). Total anggaran yang melekat di dikbud Rp 46 miliar, sedangkan di dinas PUPR Rp 15,7 miliar. ’’Data ini kami dapatkan dari BPKAD (badan pengelola keuangan dan aset daerah),’’ terang Bangun.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya dan rekan-rekannya di dewan bingung dengan anggaran yang disebut dikbud. ’’Perbedaan itu biar mereka yang menjawab. Yang jelas, bagi kami, semua anggaran itu harus terserap,’’ ujar Bangun. Dia pun berharap perbaikan semua sekolah itu terealisasi tahun ini sesuai dengan rencana. Baik kualitas maupun kuantitasnya.
Sementara itu, pihak legislatif juga kembali memberikan peringatan kepada tim anggaran pemkab. Mereka berharap tim anggaran tidak mengubah-ubah atau main kepras anggaran yang sudah disepakati dalam pembahasan APBD.
