Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) siap menerima kritik dan masukan dari jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan.
“Saya akan terbuka dengan Mas Adi (Wakil Wali Kota), silakan jika ada saran dan kritik. Kirim ke saya sama Mas Adi. Boleh melalui jalur apapun,” kata Gus Ipul saat memberikan arahan ke jajaran ASN.
Disampaikan, penyampaian saran dan kritik itu bisa dilakukan melalui jalur apapun. Bisa disampaikan secara langsung, atau melalui surat yang diserahkan ke Wali Kota ataupun Wakil Wali Kota Pasuruan.
“Selama itu datanya akurat, akan saya tindaklanjuti. Saya akan tetap terbuka. Ini adalah wujud transparansi dalam memimpin sebuah pemerintahan. Mari bersama-sama membangun Kota Pasuruan,” sambungnya.
Ia kembali mempersilakan, tidak ada batasan jika ada yang mau memberikan masukan. “Meski demikian, semuanya harus solid. Tidak ada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang tidak solid. Semua OPD harus bekerja sama,” paparnya.
Cepat Bertransformasi
Gus Ipul juga mengajak ASN untuk bisa cepat bertransformasi di tengah banyaknya masalah dan potensi yang ada di Kota Pasuruan. Masalahnya diselesaikan, potensinya dimaksimalkan.
“Kita harus bertransformasi, jadi yang belum tertib menjadi tertib, yang awalnya gelap menjadi terang. ASN Kota Pasuruan siap bangkit? Mari bertransformasi sama-sama, untuk raih prestasi,” seru Gus Ipul.
Ia menjelaskan, Kota Pasuruan ini masalahnya banyak, tapi potensinya juga banyak. Ia berharap, teman-teman ASN bisa memahami kondisi tersebut, dan segera bangkit untuk mewujudkan Kota Pasuruan sebagai Kota Madinah.
Gus Ipul mengajak teman-teman ASN ke depan untuk lebih disiplin. Dalam hal apapun harus disiplin. Ia dan Mas Adi pun juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk disiplin.
“Selagi tidak ada halangan atau kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, insya Allah saya dan Mas Adi akan selalu disiplin,” urainya.
Di sisi lain, ia juga mengajak ASN untuk tertib administrasi. Dikatakan, salah satu penyebab Kota Pasuruan gagal meraih opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) adalah karena tidak tertibnya administrasi.
“Lemahnya pencatatan aset Kota Pasuruan selama ini yang membuat akhirnya Kota Pasuruan dianggap tidak tertib administrasi sehingga gagal mendapatkan WTP. Ini harus diperbaiki,” pinta Gus Ipul.