SURYA.co.id | BATU – Anggaran dana desa Provinsi Jawa Timur hingga hari ini sudah tersalurkan sebesar 59,92 persen.
Alokasi dana dari APBN untuk Pemprov Jawa Timur sebesar Rp 7,74 trilliun itu sudah tersalurkan ke desa-desa Jawa Timur hampir 60 persen.
Secara khusus dalam Rapat Koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Klub Bunga, Kota Batu, Selasa (3/9/2019), Khofifah memesankan agar 10 persen dari dana desa fokus digunakan untuk dua program.
Yaitu pertama untuk pengentasan kemiskinan dan kedua untuk penurunan angka stunting.
“Di rakor ini ada pendamping profesional masyarakat desa, ada bidan. Kita ingin ke depan ada dua fokus hal yang dilakukan yaitu penurunan kemiskinan dan kedua penurunan stunting. Kita ingin 10 persennya dana desa digunakan untuk dua hal tersebut,” kata Khofifah.
Pasalnya angka kemiskinan desa di Jawa Timur masih tinggi. Angkanya mencapai 14,8 persen.
Angka itu mulai menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 15,2 persen. Khofifah mengatakan pendamping profesional desa terus update dan bersinergi dengan lintas elemen untuk menurunkan kemiskinan Jawa Timur.