MALANG – Setelah melewati Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari kelurahan hingga kecamatan, usulan warga ditampung di musrenbang tingkat kota. Usulan ini nantinya akan dimasukan dalam program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai bidangnya.
Untuk itu, Pemkot Malang melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) menggelar Musrenbang Kota Malang tahun 2020. Kegiatan yang diikuti berbagai elemen itu digelar Kamis (21/3) di Hotel Savana.
Sehari sebelumnya, Rabu (20/3) juga digelar Pra Musrenbang. Perwakilan seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat hadir. Menurut Kepala Barenlitbang Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT di dalam ketentuan, musrenbang didefinisikan sebagai forum antar pemangku kepentingan. Hal ini dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah yang merupakan implementasi, atas pendekatan partisipatif dan pendekatan top down-bottom up. “Musrenbang merupakan satu dari tiga pintu yang dapat dimanfaatkan dalam pengusulan program atau kegiatan dari masyarakat. Pintu kedua melalui mekanisme penyusunan rancangan rencana kerja (renja) perangkat daerah. Renja ini di dalamnya melalui tahapan pelaksanaan forum perangkat daerah,” kata Erik Setyo Santoso. Sedangkan jalur ketiga yakni berdasarkan mekanisme pokok-pokok pikiran DPRD yang didasarkan pada hasil reses anggota DPRD.
