Jakarta (beritajatim.com) – Program bantuan langsung tunai (BLT)-Dana Desa untuk warga terdampak pandemi covid-19 dari hasil temuan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) belum tepat sasaran.
Hasil paparan yang diungkap SMRC hari ini menunjukkan sebanyak 51% warga menilai bantuan kurang tepat sasaran. Sementara yang menilai tepat sasarang sebanyak 43%, Sementara 6% warga menjawab tidak tahu.
Temuan survei BLT-Dana Desa ini diungkap Direktur Komunikasi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Ade Armando, dalam webinar rilis survei SMRC bertajuk “Kondisi Ekonomi Masa Covid-19 dan Respons Kebijakan: Opini Publik Nasional” .
“Survei dilakukan melalui wawancara per telepon pada 1978 responden di seluruh Indonesia (dengan margin of error 2,2%) pada 18-20 Juni 2020,” terang Ade Armando, Kamis (25/6/2020).
Survei ini juga menemukan bahwa terjadi peningkatan jumlah orang yang mengaku pernah menerima bantuan sembako baik dari pemerintah atau dari masyarakat untuk meringankan beban dampak Covid-19, dari 33% di akhir survei bulan Mei 33% menjadi 41% dari populasi.