Kota Malang

Nama Entitas : Pemerintah Kota Malang

Alamat : Jl. Tugu No. 1, Malang

No. Telp : (0341) 362704, 325644

No. Fax : (0341) 362704

Pranala : www.malangkota.go.id

Potensi : jasa, perindustrian, perdagangan, dan pariwisata

Selayang Pandang :

Kota Malang yang terletak pada ketinggian antara 440 – 667 meter diatas permukaan air laut, merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang dimiliki. Letaknya yang berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Malang secara astronomis terletak 112,06° – 112,07° Bujur Timur dan 7,06° – 8,02° Lintang Selatan. Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Bersama dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya.

Kota Malang memiliki luas 110,06 Km². Jumlah penduduk sampai tahun 2010 adalah sebesar 820.243 jiwa, yang terdiri dari 404.553 jiwa penduduk laki-laki dan penduduk perempuan sebesar 415.690 jiwa. Kepadatan penduduk kurang lebih 7.453 jiwa/Km². Wilayah Kota Malang tersebar menjadi 5 Kecamatan dan 57 Kelurahan.

Adapun batas-batas wilayah Kota Malang adalah sebagai berikut:

• Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kec. Karangploso (Kabupaten Malang)
• Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau (Kabupaten Malang)
• Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji (Kabupaten Malang)
• Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang (Kabupaten Malang)

 

Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,7°C – 25,1°C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,7°C dan suhu minimum 18,4°C . Rata kelembaban udara berkisar 79% – 86%. Dengan kelembaban maksimum 99% dan minimum mencapai 40%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Februari, Nopember, Desember. Sedangkan pada bulan Juni dan September Curah hujan relatif rendah. Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli.

Keadaan tanah di wilayah Kota Malang antara lain :

  1. Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas, cocok untuk industri
  2. Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian
  3. Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang subur
  4. Bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah pendidikan

 

Jenis tanah di wilayah Kota Malang ada 4 macam, antara lain :

  1. Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha.
  2. Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.
  3. Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha.
  4. Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha

 

Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %.

Etnik Masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA). Sebagian besar penduduk Kota Malang berasal dari suku Jawa. Namun, suku Jawa di Malang dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya Surabaya dari “keraton” yang dipandang sebagai pusat budaya Jawa. Terdapat pula sejumlah suku-suku minoritas seperti Madura, Arab, Tionghoa, dan lain-lain. Sebagai kota pendidikan, Malang juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri.

Bahasa Jawa dialek Jawa Timuran dan bahasa Madura adalah bahasa sehari-hari masyarakat Malang. Di kalangan generasi muda berlaku dialek khas Malang yang disebut ‘boso walikan’ yaitu cara pengucapan kata secara terbalik, contohnya : seperti Malang menjadi Ngalam. Gaya bahasa di Malang terkenal kaku tanpa unggah-ungguh sebagaimana bahasa Jawa kasar umumnya. Hal menunjukkan sikap masyarakatnya yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-basi.

Posisi Kota Malang