Surabaya, 3 s.d. 4 Mei 2018 – Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi mengajak masyarakat Kota Surabaya untuk segera mengirimkan karya film terbaiknya dalam kompetisi Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN). Tingginya animo masyarakat yang hadir meramaikan roadshow FFKHN 2018 di Surabaya membuktikan bahwa film merupakan media edukasi yang sangat efektif untuk semua kalangan. “Melalui festival ini, kami berharap masyarakat dapat mengetahui bagaimana BPK bekerja sesuai amanat undang-undang. Masyarakat perlu tahu bahwa BPK terus mengawal dan memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dijalankan oleh pemerintah,” ungkapnya seusai membuka roadshow FFKHN 2018 di Surabaya pada Kamis (3/5).
FFKHN 2018 diluncurkan secara resmi pada 24 April 2018 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta. Setelah peluncuran di Jakarta, Roadshow FFKHN 2018 akan digelar di enam kota, yaitu Banda Aceh, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Ambon. Roadshow di Surabaya merupakan roadshow yang kedua setelah sebelumnya diadakan pada 28 April 2018 di Banda Aceh. Surabaya dipilih sebagai salah satu kota tujuan roadshow FFKHN 2018 karena dianggap unik dan potensial, serta terkenal sebagai kota tersibuk kedua setelah Jakarta. Harapannya kalangan sineas di Surabaya akan melahirkan film menarik yang dapat menyampaikan tema kawal harta negara kepada masyarakat.
Acara roadshow FFKHN 2018 yang diselenggarakan di Gedung Wanita Candra Kirana mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat Kota Surabaya. Beberapa kalangan yang hadir antara lain para pelajar, mahasiswa, guru, komunitas film, pesantren, dan pengurus Dharma Wanita Kota Surabaya. Acara roadshow juga dihadiri oleh Pelaksana tugas (Plt.) Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Ayub Amali, Kepala Bidang Evaluasi, Sertifikasi, dan Akreditasi Pendidikan dan Pelatihan Badiklat PKN, M. Yusuf John, dan Program Manager USAID-CEGAH, Ary Nugroho.
Selain dibuka oleh Anggota III BPK, roadshow juga dimeriahkan dengan kehadiran sutradara film Mencari Hilal (2015) dan Arini (2018), Ismail Basbeth, yang berbagi ilmu tentang pembuatan film. Selain itu, Senior Produser NETCJ, Thomas Herda, turut menyapa masyarakat Surabaya melalui bincang-bincang seputar materi pembuatan citizen journalism. Selain bincang-bincang dengan dua narasumber, roadshow juga menjadi ajang pemutaran berbagai film, antara lain film pemenang FFKHN 2017 dan film pendek mengenal BPK.
Pada FFKHN 2018, jenis kategori yang dikompetisikan adalah film pendek fiksi, film pendek dokumenter, dan video citizen journalism. Seluruh kategori terbuka untuk pelajar dan umum/mahasiswa. Adapun pengiriman karya peserta dimulai sejak peluncuran dan ditutup pada 31 Juli 2018.
Selain kompetisi film, FFKHN 2018 juga menggelar kompetisi ide cerita film dari kategori film pendek fiksi dan film pendek dokumenter. Para peserta diberi kesempatan untuk mendaftarkan ide cerita film yang akan dibuat dan mempresentasikannya di hadapan para juri. Peserta yang terpilih akan mendapatkan apresiasi dalam bentuk dukungan dana produksi dan pendampingan proses produksi oleh praktisi perfilman, sekaligus diikutsertakan sebagai peserta FFKHN 2018. Pada kegiatan roadshow di Surabaya, telah terpilih masing-masing satu pemenang ide cerita film terbaik kategori fiksi dan dokumenter dari pitching forum yang diselenggarakan pada Jum’at (4/5).
Melihat kesuksesan pelaksanaan FFKHN tahun lalu, dengan 176 karya yang terdaftar, diharapkan tahun ini akan ada lebih banyak generasi muda yang ikut terlibat mengekspresikan pemikiran mereka melalui film. FFKHN 2018 berupaya mendorong partisipasi publik, khususnya pelajar, pembuat film, dan komunitas kreatif di Indonesia untuk mengirimkan film yang bercerita tentang output, pencapaian, peran, dan fungsi BPK dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.