Bangunan sekolah yang dikerjakan di ujung tahun mengecewakan Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo. Sidak di 3 sekolah, Selasa (10/12), ditemukan bangunan ruang kelas yang tidak memuaskan dalam pembangunannya.
Anggota Komisi C, dr Wijono, menunjukkan bangunan ruang kelas SD Trosobo I Taman, seperti dikerjakan tergesa-gesa sehingga semua bagian terlihat kasar.
Pemasangan lantai keramik, tembok, plafon dek, seperti dipasang asal jadi. Garis nat keramik terlihat sangat kasar. Dinding temboknya tidak halus seperti tembok rumah. Dan pilar betonnya kurang presisi.
Anggota FPDIP ini menambahkan, temuan Komisi C saat sidak akan ditindaklanjuti dengan mengundang seluruh rekanan. “Kami akan undang rekanan itu, akan dikroscek bestek dengan hasil temuan Komisi C. Pada intinya saya sangat kecewa dengan kualitas pekerjaan mereka,” ujarnya.
Anggota dewan dari FKB, Aminulloh ikut menyayangkan kualitas pekerjaan di SDN Geluran I, SD Balongbendo, dan Trosobo I. Tukangnya seperti tergesa-gesa mengerjakan proyek ini. Pekerjaan itu boleh diborongkan tetapi harus diawasi ketat. Pengawasan konsultan bila perlu tiap hari, dan harus rewel.
Anggota Komisi C yang mengikuti sidak merasa kecewa dengan kualitas konsultan pengawas. Bila konsultan bekerja serius dengan memonitor tiap hari, ia yakin, kualitas pekerjaan akan jauh lebih baik.
Proyek SD Trosobo yang dibiayai Rp 624 juta, menurut ia, tidak sepadan dengan hasil bangunan. “Eman, uang sebanyak itu hanya menghasilkan bangunan seperti itu,” ujarnya.
Mestinya, kontraktor mengerjakan proyek dengan membayangkan seperti membangun rumahnya sendiri. Seleranya harus disesuaikan seperti membangun rumah sendiri.
Dengan anggaran Rp 624 juta, lanjutnya, sudah untung banyak bila mengerjakan bangunan kelas dua lantai itu. “Dengan kualitas yang baik sebenarnya sudah untung besar kok,” tandasnya.