Selama penyaluran bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) bagi warga Kota Batu terdampak covid-19 yang dimulai sejak 30 April lalu, telah ditemukan banyak kelemahan terkait akurasi data penerima bantuan. Terdapat beberapa nama yang tidak diusulkan Pemerintah Desa/Kelurahan, namun nama tersebut masuk dalam daftar dan menerima bantuan yang disalurkan melalui Kantor Desa/ Kelurahan ini.
Nama-nama yang masuk namun tidak diusulkan Pemerintah Desa/Kelurahan ini adalah warga Desa/Kelurahan yang telah meninggal dunia dan yang sudah pindah domisili. Ada juga nama penerima yang ternyata merupakan anak di bawah umur. Hal ini menjadi dilema bagi penyalur bantuan di tingkat Desa untuk membatalkan atau tetap memberikan bantuan tersebut kepada warganya.
Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan mengaku kecewa ketika mengetahui hasil kerja kerasnya untuk melakukan verifikasi data penerima agar tepat sasaran, ternyata tidak dipergunakan. Karena daftar yang keluar justru berbeda dari data yang dilaporkan.
“Padahal kami beberapa minggu telah memverifikasi data untuk dikirim ke Dinsos. Namun data yang muncul kok tidak sama dengan yang kami kirimkan. Hal ini membuat kami yang menyalurkan bantuan di tingkat Desa menjadi bingung,” ujar Faisal, Minggu (3/5).
Dalam penyaluran bantuan di Desa Junrejo, kata Faisal, ada delapan anak di bawah umur terdaftar dan mendapat bantuan sosial dampak Covid-19. Anak-anak di bawah umur itu datang ke tempat pembagian bantuan sehingga menimbulkan dilema bagi petugas penyalur. Di satu sisi tidak seharusnya anak di bawah umur mendapatkan bantuan sosial. Namun di sisi lain nama mereka sudah terdaftar dan mereka sudah datang.
Situasi ini membuat pihak Pemerintah Desa tak punya pilihan lain selain harus memberikan bantuan tersebut. Pasalnya, bantuan tersebut diberikan kepada keluarga yang terdampak Covid-19. Selain di bawah umur, beberapa dari penerima bantuan juga berasal dari keluarga yang berkecukupan.
“Data tersebut bukan dari kami. Datanya berbeda dari yang kami laporkan. Dasarnya dari mana, kami tak tahu,” tambah Faisal.