Jembatan Joyoboyo belum bisa diresmikan dalam waktu dekat. Pemkot Surabaya masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan inspektorat. Dewan minta kejelasan terkait kekuatan konstruksi bangunan yang menelan anggaran Rp 39,9 miliar itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Erna Purnawati mengatakan, secara keseluruhan konstruksi jembatan sejatinya sudah selesai. Hasil uji beban untuk mengetahui kekuatan bangunan juga sudah dilakukan. Namun, jembatan belum bisa diresmikan. “Belum selesai pembayaran termin terakhir. Masih menunggu hasil audit,” katanya.
Erna mengatakan, pembayaran termin terakhir kepada pihak kontraktor termasuk utang pemerintah. Karena itu, dibutuhkan audit dari pihak-pihak terkait. Mulai BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) hingga inspektorat. “Karena ini termasuk utang. Jadi, harus diselesaikan dulu auditnya,” terangnya.
Perempuan yang masih menjabat Plt Kepala Bappeko (Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota) Surabaya itu memastikan konstruksi bangunan sangat kuat. Bisa dilewati dua dump truck dengan beban 100 ton. Namun, Erna tidak menjelaskan secara detail berapa lama konstruksi jembatan tersebut bisa bertahan.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya Agoeng Prasodjo yang cukup keras menyoroti jembatan tersebut menilai, kekuatan konstruksi jembatan harus benar-benar dipasrikan. “Terutama, berapa lama jembatan itu bisa bertahan,” katanya.