Museum Rasulullah di Kota Probolinggo, Jawa Timur ditutup pertengahan september 2022. Pengelola menyatakan, museum yang mengoleksi benda peninggalan Nabi dan sahabatnya itu, ditutup karena sepi pengunjung. Begitu ditutup, koleksi Museum Rasulullah telah dipindah ke Jakarta. Berikutnya akan diserahkan kepada pemiliknya asal Malaysia, Profesor Abdul Manan Embong, dari GW (Galeri Warisan) MAR.
Sebelum ditutup, Museum Rasulullah sempat menjadi perbincangan hangat. Antara lain karena masuk dalam catatan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atau BPK RI. Catatan itu muncul setelah BPK RI memeriksa laporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Probolinggo tahun 2021. LHP yang diantaranya menyentil Museum Rasulullah itu, dibahas bersama DPRD.
Secara keseluruhan, ada 81 catatan yang diberikan BPK. Salah satunya berkaitan dengan Museum Rasulullah, yang berada di Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
BPK RI menyebut, Pemkot Probolinggo kehilangan potensi pendapatan daerah hingga ratusan juta rupiah dari Museum Rasulullah. Potensi hilangnya pendapatan itu, setidaknya berasal dari dua item yang berbeda. Yaitu dari pendapatan sewa, dan pendapatan pajak hiburan.
Untuk yang pertama, potensi pendapatan yang terlepas sebesar Rp 46,687 juta. Sedangkan untuk yang kedua, potensi pendapatan yang terlepas sebesar Rp 117,240 juta. Atas temuan tersebut, Pemkot Probolinggo menyatakan akan merevisi perjanjian, dan menagih pajak hiburan ke pihak ketiga yang mengelola museum. Museum Rasulullah dikelola oleh PT FED. Hal itu disampaikan Sekda Kota Probolinggo, drg. Ninik Ira Wibawati dalam rapat bersama Badan Anggaran DPRD kota setempat, Juni lalu.
“Untuk penagihan pajak telah dilakukan oleh BPPKAD (Badan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Red),” ujar Ninik saat itu.
Museum Rasulullah di Kota Probolinggo dibuka pada 23 Oktober 2020. Saat dibuka, ada ribuan wisatawan yang disebut antre untuk berkunjung. Museum ini menempati gedung Museum Probolinggo.
Arsip TIMES Indonesia pada 20 Agustus 2021 mencatat, sejak dibuka pada 23 Oktober 2020, Museum Rasulullah telah dikunjungi 11.057 wisatawan hingga pertengahan Februari 2021. Jika dibuat rata-rata, ada 2.764 pengunjung/bulan datang ke sana.
Harga tiket masuk museum yang menyimpan puluhan benda peninggalan Rasulullah dan sahabatnya itu dipatok Rp 50 ribu per orang. Sepanjang tahun 2021, PT. FED yang mengelola Museum Rasulullah melaporkan pendapatan dari penjualan tiket sebesar Rp 781.600.000. Dengan harga tiket sebesar Rp 50 ribu/orang, jumlah pengunjung museum yang menyimpan artefak Rasulullah dan sahabat itu dapat diketahui.
Setidaknya, ada 15.632 wisatawan dari berbagai daerah berkunjung ke Museum Rasulullah di Kota Probolinggo sepanjang 2021. Atau 1.303 wisatawan per bulan. Kini, Museum Rasulullah telah ditutup. Usianya di Kota Probolinggo tak sampai 2 tahun. Artefak Rasul dan sahabatnya yang selama ini berada di Probolinggo, juga sudah diangkut.
Sumber: Times Indonesia