Peningkatan dan Pengembangan Budaya Kerja Perlu Libatkan Seluruh Pegawai

1992
Credit foto: Humas BPK RI

Inspektorat Utama BPK RI menyelenggarakan kegiatan workshop Upaya Peningkatan dan Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan BPK pada Kamis, 29 Juli 2021. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh seluruh satuan kerja BPK, baik BPK RI Pusat maupun BPK Perwakilan.

Tujuan diselenggarakannya workshop ini adalah untuk memperoleh wacana/pembelajaran tentang peningkatan dan pengembangan budaya kerja yang dapat memotivasi satuan kerja dalam mengimplementasikan budaya kerjanya, serta memahami inovasi yang dapat mendukung budaya kerja satuan kerja.

Inspektur Utama BPK I Nyoman Wara mengatakan implementasi budaya kerja bukan hanya semata-mata melaksanakan standar budaya yang sudah dibentuk dalam lingkungan kerja. Namun, bagaimana meningkatkan budaya kerja tersebut menjadi suatu kebutuhan, sehingga mampu menjadi sumber energi bagi komunitas atau organisasi dalam hal ini BPK.

“Budaya kerja harus diimplementasikan dengan baik, sehingga budaya kerja mampu memberikan kontribusi positif terhadap kinerja pegawai dan tentunya lembaga,” katanya.

Dengan adanya budaya kerja yang sudah terbentuk dan berkembang di lingkungan BPK maka akan membentuk komunitas Budaya Organisasi BPK sebagai wujud implementasi dari visi, misi, dan nilai-nilai dasar BPK. Hal tersebut menjadi bagian pendukung dan modal bagi organisasi BPK untuk memastikan proses-proses internal di BPK berjalan dengan baik, sehingga dapat mendorong tercapainya tujuan strategis serta mewujudkan visi dan misi BPK.

Kegiatan workshop ini menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana dan Ignasius Jonan (Mantan Menteri ESDM). Melalui pengalaman yang dibagi oleh para narasumber, para peserta dapat mengetahui dan selanjutnya mengimplementasikan hasil workshop ini dalam meningkatkan dan mengembangkan budaya kerja di lingkungan satuan kerja.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BPK Jawa Timur Joko Agus Setyono menjadi salah satu narasumber dalam sesi sharing knowledge terkait implementasi dan pengembangan budaya kerja di lingkungan BPK Jawa Timur. Kepala Perwakilan menjelaskan bahwa budaya kerja BPK Jawa Timur lahir dari musyawarah yang melibatkan berbagai pihak di internal BPK Jawa Timur. Hasil musyarawarah tersebut juga dimohonkan arahan kepada pimpinan di BPK RI Pusat, sehingga muncul budaya kerja yang disingkat menjadi BPK JATIM (do the Best, disciPline, worKsmart, enJoy, teAmwork, respecT, never gIve up, stay huMble).

Berangkat dari proses tersebut, Kepala Perwakilan menegaskan bahwa budaya kerja di BPK Jawa Timur merupakan budaya kerja yang berasal dari pegawai, oleh pegawai, untuk pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa budaya kerja tidak bisa dibangun sendiri, tetapi merupakan hasil kerja keras yang melibatkan seluruh pegawai di internal BPK Jawa Timur, dari level pimpinan hingga staf pelaksana yang paling bawah. Dengan keterlibatan dan dukungan penuh dari para pegawai sejak awal, proses internalisasi budaya kerja untuk mengubah mindset agar bekerja lebih baik akan menjadi lebih mudah.