Pemkab Sidoarjo berupaya mempercepat pengerjaan proyek-proyek infrastruktur tahun depan. Karena itu, lelang paket pekerjaan berlangsung akhir tahun ini. Namun, target lelang meleset. Pemkab memproyeksikan 22 pekerjaan. Namun, hanya 13 paket yang ditender akhir tahun ini.
Sebanyak 13 paket yang masuk lelang dini terdiri atas tiga kategori. Di antaranya, tiga paket jasa konsultasi. Paling banyak pekerjaan konstruksi, yakni tujuh paket (selengkapnya baca grafis).
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sanadjihitu Sangadji menjelaskan, terdapat sembilan paket yang tidak bisa diproses. Hal itu disebabkan kendala teknis. “Tidak bisa masuk sistem,” tuturnya. Perinciannya, delapan pekerjaan jasa konsultasi dan sepaket konstruksi.
Sangadji menyatakan, sembilan paket itu dilelang awal tahun depan. Bersamaan dengan paket lain. “Kami menargetkan seluruh paket dilelang awal tahun,” ucapnya.
Pemkab memperketat kebijakan lelang akhir tahun ini. Yakni, meminta OPD melelang seluruh pekerjaan di awal tahun. Tujuannya, pembangunan berjalan di pertengahan tahun. Dengan begitu, seluruh pekerjaan tuntas akhir tahun.
Sekda Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan, pemkab sudah berkirim surat ke seluruh OPD. Isinya meminta seluruh pekerjaan lelang dimulai awal tahun. “Harapan kami OPD mematuhi,” jelasnya.
Setiap tahun lelang memang menjadi persoalan. Sebab, OPD baru memasukkan paket pekerjaan pada pertengahan tahun.
