Bupati Mojokerto: Core Values ASN Jadi Titik Tonggak Penguatan Budaya Kerja

880

Core values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja yang tidak hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah. Hal tersebut disampaikan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menjadi narasumber dalam agenda Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kualitas Pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Mojokerto.

Bupati memberikan materi dan motivasi untuk para pegawai baik ASN maupun non-ASN untuk menerapkan core values BERAKHLAK yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. “Core values BERAKHLAK sudah resmi ditetapkan Presiden RI Joko Widodo, core values BERAKHLAK sendiri merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif,” tuturnya, Rabu (23/2/2022).

Bupati menambahkan, core values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah. Bupati mengutip pesan Presiden RI, Joko Widodo jika ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama.

Tak hanya terkait core values ASN, Bupati juga mengajak para peserta bimtek yang juga sebagai pegawai di lingkup Pemkab Mojokerto untuk menerapkan budaya kerja ‘Bangga Melayani Bangsa’. Menurutnya, negara lain memiliki budaya kerja, di Indonesia juga memiliki budaya kerja, yakni Bangga Melayani Bangsa.

“Oleh karena itu, mari kita terus produktif di era pandemi seperti ini. Seluruh pegawai Pemkab Mojokerto untuk bersama-sama mewujudkan Kabupaten Mojokerto menuju kemandirian fiskal daerah. Mengingat saat ini, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terus mendorong kemandirian fiskal di daerah. Di Jawa Timur sendiri, hanya ada satu kota yang telah berpredikat mandiri,” katanya.

Sementara Kabupaten Mojokerto saat ini, lanjut Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini, masih dalam kategori menuju kemandirian fiskal. Dengan itu, di tengah gempuran pandemi Covid-19, Kabupaten Mojokerto bisa tidak bergantung lagi dengan anggaran dari pemerintah pusat.

“Maka mari kita bersama-sama mewujudkan Kabupaten Mojokerto menjadi daerah yang telah mencapai kemandirian fiskal. Imbas pandemi ini, dana transfer dari pusat ke daerah juga terhambat, sehingga kita harus berupaya menggenjot PAD dan pendapatan sah daerah lebih maksimal lagi,” ujarnya.

Orang pertama di Kabupaten Mojokerto ini berharap, dengan sinergitas antar stakeholder di Kabupaten Mojokerto, ke depan akan mampu menjadikan Kabupaten Mojokerto adil dan makmur.

Sumber: beritajatim.com