Dinas Pendidikan Jawa Timur Fokus Madura Tingkatkan Kualitas Pendidikan

1873

Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim memiliki sejumlah program prioritas dalam peningkatan pendidikan tahun ini. Salah satunya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah Madura.

Kepala Dispendik Jatim Saiful Rachman menyatakan, masih ada indeks pembangunan manusia (IPM) di Madura yang masuk kategori merah, yakni di Kabupaten Sampang. “Semua daerah di Jatim kategori sedang dan tinggi. Yang paling bawah masih Sampang. Ini digarap pada 2019,” ujarnya.

Peningkatan kualitas SDM di wilayah Madura memang menjadi perhatian. Selain Sampang, Sumenep juga menjadi fokus peningkatan kualitas pendidikan tahun ini. Para siswa yang berada di daerah rawan kemiskinan tersebut perlu mendapat perhatian khusus. Mereka perlu tinggal dan belajar di tempat yang layak.

Untuk itu, siswa perlu mendapat pengasuhan yang baik dengan berbasis pesantren. Terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu di wilayah tersebut. “Ini program Bu Khofifah (gubernur terpilih Jatim, Red.). Jadi, pagi mereka ke sekolah, sorenya ke asrama,” kata Saiful.

Secara umum, berbagai strategi peningkatan kualitas SMA/SMK terus dilakukan. Di Madura, pihaknya juga mendongkrak SDM melalui SMA dual track. “Untuk SMA dual track, dari total Rp 14 miliar, Rp 4 miliar di antaranya untuk Madura. Tahun ini masih sama,” ungkapnya.

Pihaknya mengakui, pendidikan juga membutuhkan anggaran yang mumpuni. Karena itu, pihaknya mengalokasikan juga bantuan operasional sekolah (BOS) SMA/SMK. Besarannya Rp 1,6 juta per siswa per tahun untuk SMK dan Rp 1,4 juta per siswa per tahun untuk SMA. “Karena SMK lebih berat. Ada beban untuk bahan, praktik, listrik, dan lain-lain,” jelas Saiful.

Untuk kesejahteraan guru tahun ini, Dispendik Jatim menyiapkan anggaran Rp 228 miliar yang dialokasikan untuk guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT). Sasarannya 21 ribu orang.

[Selengkapnya …]