Sejauh mana kekompakan antara eksekutif dan legislatif setelah ‘perang dingin’ akibat pemakaian hak angket, kembali diuji saat rencana pembahasan Rancangan APBD Jember tahun 2020.
Karena dijadwalkan pekan depan, DRPD Kabupaten Jember sudah siap membahas kembali RAPBD dan disepakati di Badan Musyawarah (Banmus) DPRD.
“Berdasarkan pembahasan di Banmus, pembahasan kembali R-APBD Jember dimulai pekan depan. Pembahasan dari KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara),” ujar anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Nurhasan kepada Surya, Rabu (18/3).
Sesuai rencana, pembahasan KUA-PPAS R-APBD Jember akan dimulai Senin (23/3).
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jember itu menambahkan, DPRD Jember mengharapkan pembahasan itu didampingi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atau Pemprov Jawa Timur.
‘Kami mengharap pendampingan dari Kemendagri atau Pemprov Jatim. Kami jangan di-PHP lagi. Minimal yang paling dekat mendampingi, yakni pihak pemprov,” imbuh Nurhasan.
Nurhasan menceritakan, selama ini tidak ada titik temu pembahasan R-APBD antara Banggar DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD).
Dengan pendampingan Kemendagri ataupun Pemprov Jatim, diharapkan ada titik temu.
Tidak adanya titik temu itu antara lain terkait pencabutan Peraturan Bupati perihal KSOTK (Kedudukan Susunan Organisasi Tata Kerja).
“Melihat empat kali pembahasan R-APBD 2020 sebelum terhenti, terlihat bagaimana komunikasi berjalan, dan tidak ada titik temu,” tegas Hasan.
Politisi PKS ini menambahkan, pembahasan kembali R-APBD 2020 memang mendesak agar DPRD Jember tidak dikenai sanksi. Karena batas akhir pembahasan adalah 26 Maret 2020.
Di sisi lain, pembahasan kembali R-APBD mendapat dukungan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. “Memang gubernur keberatan jika memakai Peraturan Kepala Daerah (Perkada),” tegas Nurhasan.
Sedangkan Bupati Jember, Faida mengatakan, pihaknya menunggu hasil dari Pemprov Jatim.
Sebelumnya Pemkab Jember telah mengirimkan draf Perkada APBD Jember tahun 2020 ke Pemprov Jatim. “Dilihat saja, perkembangannya seperti apa,” ujar Faida.