DPRD Kota Batu mengkritik keterlambatan penyelesaian proyek-proyek Pemkot Batu yang terus berulang setiap tahun. Dewan meminta pemkot memajukan jadwal lelang proyek.
Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Mahmud mengatakan, proyek-proyek fisik setiap tahun baru dilaksanakan September. Sejumlah proyek berskala kecil tentu bisa diselesaikan sebelum akhir tahun. Namun tidak demikian dengan proyek-proyek besar seperti GOR Remaja, TPA Tlekung, dan taman Balai Kota Among Tani.
Menurut Didik, dengan anggaran puluhan hingga ratusan miliar, hampir bisa dipastikan proyek-proyek ini tidak akan rampung dalam 160 hari. “Akhir Desember 2016 APBD 2017 sudah ditetapkan. Idealnya awal Februari nanti pekerjaannya sudah harus dilelang, awal April Surat Perintah Kerja (SPK) dibuat sehingga pertengahan Mei pekerjaan sudah mulai dilakukan. Jadi, hasilnya bisa maksimal, tidak terlambat terus,” tegas Didik.
Proyek pembangunan GOR Remaja dianggarkan APBD 2016 sebesar Rp 24 miliar, TPA Tlekung sebesar Rp 13 miliar, dan taman Balai Kota Among sebesar Rp 13 miliar.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Zadiem Efisiensi menyebutkan, pengerjaan proyek akan dibayar sesuai dengan pekerjaan yang diselesaikan rekanan.
“Proses pembayaran proyek fisik pada rekanan menunggu hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Setelah itu akan diketahui berapa persen pekerjaan fisik sudah diselesaikan oleh rekanan Pemkot Batu,” kata dia.